Minggu, 07 Juli 2013

Terselubung

Aku tidak mengerti bagaimana harus memulai dan mengakhiri tulisan ini. Aku juga belum paham jalan cerita nya. Semua nya berjalan begitu saja memenuhi relung hati sampai akhirnya aku merasa harus berhenti. Sungguh sulit ku akui tentang perasaan yang beberapa hari ini mengganggu dan meneror fikiran. Mereka datang dan pergi sesuka hati tanpa mengerti bagaimana perasaan yang ia diami ini. Aku merasa sangat bodoh pernah menyimpan sebanyak-banyaknya harapan dengan beribu pengabaian.

Hal lazim yang dilakukan anak ABG alay sekarang adalah naksir-naksiran dengan orang yang ia anggap menarik perhatian nya. Termasuk AKU! Entah, aku saja bingung harus menyebut ini apa. Cinlok kah? atau apalah itu namanya. Seminggu ku habiskan waktu diBimbel dan seminggu pula bersama-nya. Sungguh bukan lah penyesalan bila harus ku katakan waktu singkat itu merubah "asa" menjadi "CINTA". Walaupun sebelumnya hubungan kmi hanya lah bahan olok-olokan, tapi rasa ini ternyata menjelma lebih dari yang ku prediksi sebelumnya.

Tak pantas bila semua orang menyebut ini sebagai cintaku bersama dia dengan mengatas namakan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Karena, aku bahkan tidak yakin kalau perasaan seminggu ini bisa menjadi separah dan sesensitif ini. Aku baru mengenalnya, mendengar sapaan nya, melihat senyumnya. Tidak sedekat dan seasik orang jatuh cinta biasa nya. Tapi aku tahu merasa rasa ini sangat dalam dan luar biasa.

Kamu tahu bagaimana rasa nya diabaikan?? Hingga kamu terperosok masuk kedalam lubang yang kamu buat sendiri tanpa bantuan dia yang kamu sayangi. Aaaaaaaaaaaaah terlalu puitis dan miris bila harus ku ceritakan secara mendetail tentang perasaan ku kini. Ini lebih mirip sebongkah batu yang begitu saja tercipta dengan bantuan alam semesta. Tanpa ku perintah, tanpa ku paksa, ia keras dan kekar hingga sulit dipecahkan. Hingga ada saat nya ia terbelah menjadi pecahan-pecahan kecil karena setetes air. Air mata kepedihan~

Yah mungkin lebih baik begini, didominasi oleh rasa sakit dan rasa takut. Dan mungkin lebih baik aku jatuh cinta diam-diam dan memendam luka dalam diam pula. Bukan salah nya jika ia tidak tahu aku terluka dengan rasa cinta dan status nya dengan seorang wanita. Yah biarkan lah begini, mungkin sudah takdirnya cinta tak merestui penyatuan kasih antara aku dan dia.

Detik berganti menit dan menit berputar sambil beririgan dengan jarum jam. Berjalan melewati batas dan melampaui angan serta impian. Aku butuh bayangan dan pembuktian, mata ku perlu melihat dengan jelas bahwa sebenarnya cinta tak selama berjalan lurus dan kaku tanpa liku. Yah, memang sejatinya mata tak pernah ikut melihat karena hati merasakan dan tangan menggenggam. Bisa aku rasa kan detak jantung berdegup kencang sedangkan aliran darah mengalir bak air sungai. Aku bisa rasa itu, tanpa kamu. Aku hanya bersikap manusiawi, merasakan cinta yang menunjukkan wujudnya secara nyata. Walaupun sebenarnya jatuh cinta selalu menyiapkan diri untuk terluka~

Pembaca setia, Tinggalkan komentar anda dibawah tulisan ini ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar