Siang ini aku berjanji menemui Dany untuk mengurus tugas-tugas kuliah yang sudah memenuhi fikiran ku beberapa hari ini . Dany , sahabat ku atau malah sosok yang selalu ku puja karena kesederhanaan nya . tapi rasa itu dengan lincah nya ku tutupi saja . yah biarkan saja berlalu , jauh , semakin jauh dan semakin dalam bila ku biarkan rasa ini . Aku sudah menyukai nya sejak kami bertemu dulu dibawah Halte Kota . bukan bukan ! bukan wajah nya yang membuat ujung kaki sampai kepala bergetar melihatnya . Tapi sorok matanya dan senyum nya yang tak kalah membuatku tersipu malu . Tapi kini aku memutuskan untuk menyimpan rasa ini sendirian .
"Gue pinjam laptop lo buat Online sebentar ya ." Tanya sambil merebut laptop yang masih dia pakai .
"Enak aja , gue lagi chat nih sama cewe kece . coba lo liat ." lalu dia tunjukkan foto profil wanita yang mengajak nya berkenalan tadi .
"Oh . cantik ." singkat , padat dan jelas . Wajah ku langsung berubah seperti nenek sihir yang ingin mengacak-ngacak seisi rumah .
Dany membalik kan wajah nya dan menghadap melihat ku . wajah yang kala itu murung langsung memberikan efek merah dipipi
"Lo kenapa sih ? jutek gitu . lagi dapet ye ?"
"kaga ."
"Dih gitu . gue cium nih ."
"Lo genit banget sih . udah deh ga usah ngelucu didepan gue ."
"tuh kan sewot . yauda maaf ya ." Dany lalu memegang tangan ku secara perlahan . lembut , halus . tapi tiba-tiba dia malah tertawa terbahak-bahak . spontan , tangan nya ku lepaskan dengan sedikit hentakan .
Rasa malu itu atau aku selalu nyaman disampingnya ? aah lelaki ini tidak tahu atau hanya purapura tidak
tahu ?
***
Malam minggu , seperti kebanyakan muda-mudi mereka menghabiskan waktunya untuk bersuka-cita dengan pasangannya . tapi aku lebih memilih diam dan mengurung diri didalam kamar dengan pacar setia ku , laptop . tiba-tiba bel rumah ku berbunyi . suara itu sontak membuatku berdiri perlahan dengan engganya .
"Hai ." Sapa lelaki diujung pintu yang disebelahnya berdiri sambil berayun-ayun disampingnya
HAH ! mood ku langsung berubah menjadi wajah serigala . wanita itu wanita yang baru saja Dany kenal dari jejaring sosial . dan ternyata dia lebih menyukai wanita itu dari pada aku . aku yang selalu setia menemaninya dimana pun dia berada . aku yang selalu memendam rasa cinta , dan kini berubah menjadi luka .
***
"Temenin gue yuk . " ajaknya sambil merangkul tubuh ku
"kemana ?"
"Kerumah Syifa , mau nganterin ini . hari ini gue sama dia kan anniv satu tahun ."
sesak dada ku kala itu . sudah berapa lama aku menunggu nya ? sudah berapa lama dia tidak peka ? sudah berapa lama rasa ini berubah menjadi airmata ?
"Ogah ."
"ayo dong , ntar gue traktir makan ." paksanya lalu menggandeng tangan ku menuju Halte pertama kali kami bertemu .
Aku hanya diam , hanya bisa berfikir dan mencerna segala apa yang terjadi ternyata hanya lah bualan mimpi belaka . bahkan aku hanya memandang sekitaran halte yang sudah lama tidak kami singgahin berdua ini . aku merindukan itu , merindukan masa-masa indah itu .
"Udah lama ya ngga kesini ?" kami pun saling berpandangan
"Udah lama ya ngga kesini ?" kami pun saling berpandangan
tangan nya ku sadari menggenggam erat tangan itu ku hempaskan begitu saja .
"Lo kenapa sih , akhir-akhir ini lo berubah ?" tanyanya
"lo yang kenapa ?"
"Loh , kok gue . gue fine-fine aja ."
"lo yang nganggep lo fine aja . tapi gue ? lo menghargai perasaan gue ga ?"
"hah apa ?"
"ga usah sok bego ! lo itu udah bego dan ga usah bego-begoin gue !"
bisa ku rasakan emosi ku bergejolak tak terkendalikan . aku juga bisa merasakan air mata ku turun begitu cepat . tiba-tiba dia memelukku , erat , hangat ....
"ga usah sok bego ! lo itu udah bego dan ga usah bego-begoin gue !"
bisa ku rasakan emosi ku bergejolak tak terkendalikan . aku juga bisa merasakan air mata ku turun begitu cepat . tiba-tiba dia memelukku , erat , hangat ....
"Maafin gue nyakitin lo terus . gue bukannya ngga tau terhadap perasaan lo . gue juga bukan nya ngga peduli dengan keberadaan lo . tapi lo bisa ngerasain kan ? cinta yang diam-diam itu terkadang lebih dalam ."
"Gue sayang sama lo , dan . lo jahat banget sama gue ."
Ku peluk lagi tubuh Dany dan tak mau ku lepas lagi .
"Iya , iya gue juga sayang sama lo . udah deh jangan cengeng gini ."
aku hanya tersenyum dan tersipu malu . Dany menghapus airmata ku yang sudah basah membasahi wajah .
"terus pacar lo gimana ?"
"Gimana apanya ? gue sama dia mah terus jalan aja ." Dany tersenyum sinis kepadaku lalu tertawa .
"Tuh kan jahat ." ku manyunkan lagi bibir ku
"Tuh kan jahat ." ku manyunkan lagi bibir ku
"haha iya iya , besok gue putusin deh . tapi ada syaratnya ."
"apa coba ?"
"Cium dulu sih ." Dany tertawa terbahak-bahak . tanpa dia sadari satu kecupan mendarat dipipinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar