Jumat, 31 Mei 2013

Cinta Dalam Benci

Sepasang mata menatap tajam kearahku yang sejak tadi sibuk dengan kegiatan menulis. Pandangan itu tak berhenti sedetik pun memandangi dengan senyuman sinis. Bisa ku rasakan dia melihat begitu heran, tapi tangan ku tak henti-hentinya menekan keyboard laptop. Fikiran ku cuma tertuju dengan imajinasi yang kadang berhenti dan melaju sangat cepat. Kini imajinasi itu bergerak cepat dan rasanya enggan dia menghilang hanya gara-gara melihat wajah lelaki itu  .

Bangku yang dia duduki menciptakan bunyi gesekan antara bangku dan lantai. Lagi-lagi aku enggan melihat tatapan nya yang tajam. Jiwa ku hanya mencoba diam dan mencoba menerima kenyataan. Tapi ku sadari tubuhnya berdiri dengan hentakan tangannya diatas meja. BRUAAKK!!
"Bisakah kamu memperhatikan ku sebentar saja?!!" Jantung ku berdecak kencang. Orang yang sudah ku kenal selama ini seakan jadi musuh sedetik saja. Nafas ku tersengal-sengal tapi beberapa saat sudah senormal biasanya.
"Aku sedang sibuk" jawab ku singkat.
"Sinikan laptopmu!" secepat kilat tangan nya mengambil laptop yang sejak tadi membuat ku pura-pura sibuk.

Mata kami tertuju. Sangat lama. Hati ini merasa sangat bersalah sudah mendiamkan nya begitu lama. Tapi jiwa ku enggan untuk melihatnya, berbicara bahkan mendengar namanya saja  aku enggan. Kadang aku rindu, merindukan hadirnya yang dulu begitu sederhana dan ramah. Yang tampil apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan. Yang selalu mengingatkan ku rasanya jatuh cinta(dulu)
"Jangan membentak ku ! sekarang tidak bodoh lagi untuk mengikuti semua kemauanmu!"
Rahangnya mengatup keras dan diam untuk sejenak. Mungkin dia sedang menyiapkan alibi dan segala macam tipuan untuk membodohiku lagi. Mata ku juga berusaha kuat untuk tidak mengeluarkan cairan yang bernama air mata .
"Aku hanya ingin menjelaskan semuanya , bisakah kamu mendengarkan ku?"
katanya lembut dengan hembusan nafas berat .
"Sudah, tidak perlu. Kamu tidak menjelas kan saja, aku sudah tahu jawabannya ."
"Jangan sok tau! Kamu itu tidak tahu apa-apa soal kejadian itu"
Sialan! Seenak nya saja dia mengataiku sok tahu. Setidaknya aku masih bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. batinku.
"Cukup! Aku sedang sibuk. Tolong kembalikan laptopku. Banyak hal yang harus ku kerjakan, bukan memikirkan hal yang jelas tidak penting seperti ini!"
"Tidak! Tidak akan ku kembalikan sampai kamu mau mendengarkan semua penjelasan ku." tegasnya dengan tampang serius seakan tak berdosa.
"Pak, tolong bawa orang ini keluar!" pintaku kepada satpam yang sedari tadi sudah mendengar pertengkaran kami.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Berhenti!" spontan kepala ku langsung berputar 180 derajat kebelakang, menoleh untuk melihat siapa yang meminta ku berhenti dengan nada suara tinggi.
"Dengar, tolong dengar kan aku sebentar saja." nafasnya terengah-engah karena berlari mengejarku.
"Bisakah kamu tidak menggangguku? Aku bosan dan muak."
"Tidak-tidak. Dengar, aku hanya ingin menjelaskan nya saja. Tolonglah." kaki ku tetap berjalan melewati trotoal panjang untuk menaiki mobil yang sudah terlihat dari jarak jauh. Aku cinta dia. Tapi benciku sudah memenangkan nya daripada cinta.
"Sudahlah, lebih baik kamu pulang dan tinggalkan aku sendiri."
Langkah kaki ku berhenti diikuti langkah kaki nya sedikit berlari mengejar yang ingin menyebrang dengan mobil tepat di depan jalan.
Setelah jalan mulai renggang, ku berjalan sedikit berlari karena keramaian Jakarta tak mungkin berhenti.
"Aku masih sayang kamuuuuuuu!" teriaknya dari ujung jalan sana. Aku pun masih bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan walau dibelakang pandangan. Aaahh tapi untuk berbalik badan sekedar melihat wajahnya pun aku enggan. Kebencian ini udah merasuk dihati terdalam
"Dia itu SEPUPU ku .. !"
 BRUAAAKKK ! Tubuhku langsung berbalik dengan spontan setelah mendengar bunyi tabrakan. Raga ku berdiri mematung dan jiwaku ntah melayang ke dunia fatamorgana yang mana. membeku, tak bergerak. Sel-sel di dalam tubuh ini seakan ikut mati dan peredaran darah pun tak bergerak secepat tadi. Langkah ku bergerak perlahan menuju ramainya masa yang melihat korban tabrakan itu dan korban nya adalah dia, pacarku seminggu lalu.
Kenangan itu berputar seperti slideshow yang mempersembahkan kenangan pahit nan menyakitkan. Melihanya berdua-duaan dengan seorang wanita. begitu akrab, begitu dekat. Pandangan mata mereka bersatu, tawa mereka meledak. Aku bahkan belum pernah melihat dia sebahagia itu dan tatapan nya berbeda sekali jika bersama ku.

Didekap ku kini adalah korban tak bersalah yang sudah ku anggap sangat berdosa. yang sudah memperjuangkan ku akhir-akhir ini. kini dia pergi dan tak kan mengganggu lagi sesuai dengan kemauan ku beberapa menit tadi. belum sempat ku katakan, aku masih sayang kamu juga :)

buka juga cerita cinta penuh tawa , klik disini

Kamis, 23 Mei 2013

Pertengkaran(lagi) part.1


Awal kisah cinta LDR , klik di sini 

Saya: Kamu sedang sibukkah ? atau sedang bercanda-gurau dengan teman-temanmu ? yang harus kamu tahu , aku rindu

Dia: Tidak . aku sedang bersantai didalam kamar , menikmati irama musik hingga mungkin nanti aku akan terlelap . tolong jangan katakan itu

Saya: oh , kalau kamu sedang bersantai , bisa kah kamu mengabariku ? padahal kamu sedang menghabiskan waktu malam mu sendirian , tapi yang ku tahu hari ini kamu tidak mengabariku sama sekali . kenapa ? tidak boleh kah kalau aku rindu ? itu hal yang lazim bukan dengan apa yang kurasakan sekarang ?

Dia: Sudahlah , jangan permasalahkan hal ini lagi . kita sudah mempermasalahkan nya berulang kali . bisakah kita bersantai dengan ditiadakannya pertengkaran ? bukan begitu , kamu tahu sekali bagaimana  aku . aku tak bisa melihatmu mu rindu hingga akan berbagai cara ku lakukan agar kita bisa bertemu . tapi kamu tahu sendiri aku sedang sibuk saat ini . jadi tolonglah , jangan katakan itu , itu kan sangat membebaniku .

Saya: Aku tidak mempersalahkannya , aku juga sedang tidak ingin bertengkar . tapi bisakah kamu membagi waktu untuk mengabari ku ? akhir-akhir ini satu sms pun tak ada dari mu . dan aku juga tidak ingin membebani mu . aku rindu , hanya ingin kamu tahu . harus kamu tahu , rindu ku bukan untuk bertemu saja , dengan kamu yang dulu saja aku rindu .

Dia: kamu tidak ingin bertengkar tapi kamu selalu saja membuat emosi ku naik ? aku letih , bisakah kamu mengerti ? aku sedang sibuk dengan pekerjaan ku akhir-akhir ini . ada proyek yang sedang ku selesaikan . ini untuk kamu juga , sayang . jangan kan untuk mengabarimu , untuk makan saja aku tak sempat . ya sudah lah , malam ini akan ku berikan untukmu

Saya: Bisakah kamu tidak memaksa ku mengulanginya lagi ? aku juga tidak sedang ingin bertengkar dengan mu . iya , kamu bilang kamu sibuk , kamu sedang tak sempat . tapi untuk sekarang kamu sedang bersantai , juga tak bisakah kamu mengabariku ? apakah mendengar lagu akan menguras waktumu ? sudah berulang kali kamu berjanji kepadaku untuk menyisihkan sedikit waktu , tapi buktinya ?

Dia: aku lupa , maafkan aku . aku hanya ingin besantai bukan memperdebatkan hal yang jelas-jelas tak penting . cobalah bersikap dewasa , jangan seperti anak-anak begini . kamu sudah besar , umur mu sudah kepala dua , tapi kamu juga belum bisa paham profesiku . sekali lagi , mohon mengerti posisi ku . aku sedang sibuk dan aku juga sudah berusaha menyisihkan sedikit waktu ku untukmu . aku tahu kamu rindu , aku juga . tapi jangan jadikan rindu itu sumber keemosian kita berdua .

Saya: Tak penting kah ? jadi buat mu aku tak penting ? kamu selalu menuntut ku jadi wanita yang dewasa . tapi bisakah kamu mengerti aku jenuh dengan ketidakpedulian darimu ? kamu rindu ? menghubungi , sekedar menyapaku saja kamu tidak . sudah lupakah kamu dengan rutinitas yang biasa kita lakukan ?

Dia: Kamu sangat penting buat ku . tapi hal yang kita perdebatkan ini yang tak penting . kamu sudah cukup dewasa untuk memahami jarak yang memisahkan kita . sudah jauh , jangan kamu jadikan jurang pula . aku mendiamkanmu bukan aku tidak peduli . aku hanya ingin kamu terbiasa dan beradaptasi dengan keadaan kita yang sekarang . sekarang sudah berbeda sayang , sudah tak sama lagi dengan yang dulu kita lakukan

Saya: ...

                                                Dia: ...

Saya: kita harusnya mencari jalan keluar masalah ini bukan malah mengatakan ini semua tidak penting . ini penting sekali untuk kelangsungan hubungan kita nanti . aku cinta kamu . aku hanya ingin kamu membagi waktu kerja dan waktu mu untukku . aku rindu kamu , berulang kali ku katakan itu .

                                                Dia: Jadi kamu mau apa ?

Saya: Aku mau tidur

                                                Dia: ....

Saya: ....

Tinggalkan Komentar anda dibawah ini dan mohon dukungan nya untuk tidak mengcopy :)

Senin, 13 Mei 2013

Aku Rindu..

Seminggu setelah kita memilih untuk berpisah , bisa ku rasakan keadaan berubah. Hari-hariku tak lagi sama, ada yang hilang. Entah apa. Tak ada lagi ucapan selamat pagi, selamat malam atau sekedar menanyakan kabar. Juga tak ada lagi canda tawa disela-sela topik yang sedang kita bicarakan.

Biasanya satu pesan dari chat-BBM atau pembicaraan ringan dari telefon terjadi setiap hari. Dengan seribu satu kisah yang berawal dan terus berlanjut dari satu kisah ke kisah lain nya. Mulai dari dunia, orang terdekat, karir atau tentang kisah cinta kita selanjutnya. Kamu begitu mudah menciptakan senyuman serta tawa merekah dari bibirku tanpa kamu tahu.

Tapi beberapa hari ini semua itu seakan terbang melayang. Meninggalkan ku bersama luka yang menancap tepat di jiwa. Perih itu menjalar seluruh tubuh dan menghentikan syaraf-syaraf yang sebelumnya berjalan sangat cepat. Kamu, pria yang setiap hari mengisi relung hati, pria yang ku cintai, pergi tanpa pamit dan permisi. Bagaimana rasa nya bila kamu jadi aku? Saat ragu sirna dan keseriusan menjalani cinta, aat itu juga kamu mengambil kembali hati yang sudah tertancap dalam.

Hari-hariku kini berubah kelam. Tapi ku coba bangkit, berdiri dan memberanikan diri untuk menatap langit. Mengatakan bahwa aku bakal baik-baik saja tanpa dia, walau nyata nya tidaklah sama. Sedikit demi sedikit mengukir mimpi yang sudah hilang bersama sakit yang kamu ciptakan.

Aku rindu ..
Hanya itu yang bisa ku katakan padamu. Bahwa tak mudah cinta itu berubah menjadi benci seperti yang kamu minta. Setiap hari ku coba untuk membenci mu yang begitu mudah meninggalkanku. Setiap hari juga ku berusaha melupakan kenangan-kenangan kita yang telah berlalu. Tapi tak bisa, semua itu tak mudah.

Aku cinta pada kamu. Aku cinta kesederhanaanmu. Terima kasih telah mengajarkan ku banyak hal, mengajarkan arti cinta sebenarnya dan kedewasaan. Karena kebahagianku ada padamu. Jadi tersenyumlah, hanya dengan begitu saja aku sudah bahagia. Aku sangat mencintai kamu. Dan untuk kesekian kalinya aku rindu :)

Kamis, 09 Mei 2013

Rasa yang Ku Perjuangkan

Rasanya ingin ku cabik-cabik wanita yang sedang mengandeng tanganmu itu . ku juga ingin memaki-maki dia yang sudah merubahmu menjadi sosok lelaki bodoh hingga kamu tidak bisa lagi memilih yang baik dan salah . kamu juga selalu menuruti apa kata nenek sihir itu hingga kamu menjauhiku . parahnya kamu tidak mampu melihat aku yang begitu mencintai mu dan malah memilih nenek sihir yang menganggapmu supir pribadinya itu .

"Berhenti melihatnya sayang !"teriak nenek sihir
"Iya sayang ."Lelaki bodoh itu hanya menunduk diam . rahang ku mengatup , emosi mulai naik dan bergejolak
"Keterlaluan kamu nenek sihir , kamu seperti menganggapnya budak saja ."
"Haha kenapa ? kamu cemburu hah ?"
Ku terdiam , keringat dingin segede jagung mulai berkeluaran . tak ingin ku ungkapkan rasa yang sudah lama ku pendam sendiri ini . dan kini pertanyaan ini membuat ku kikuk dan menancap tepat dirongga dada .
"Apa pedulimu ?"
"haha . kamu mencintainya bukan ?"
lagi-lagi pertanyaan ini membunuh setengah aliran darahku
"tertawalah , nanti tawa itu akan menjadi tangisan darahmu ."Tawa nenek sihir berhenti dan mata nya terus memperhatikan ku tanpa jeda . sedangkan lelaki bodoh itu hanya menunduk tanpa suara dan gerakan
"Kamu juga bodoh sekali mau mencintai nenek sihir ini yang jelas-jelas hanya menganggapmu supir dan sumber mata pencariannya ." jari telunjukku mengarah pada lelaki bodoh dan wajahnya yang dari tadi menunduk kini menatapku redup
"kamu yang bodoh mau mencintai lelaki yang jelas-jelas lebih memilihku haha ."lagi-lagi nenek sihir itu tertawa dengan penuh kemenangan . tubuhku beku tak bergerak , mulut ku juga ikut  mengatup keras
"Aku mencintainya tanpa syarat dan hanya dengan mencintainya saja aku sudah bahagia . Dunia masih berputar , nenek sihir ."
"HAHA jangan berharap yang tinggi , wanita jalang ! lelaki bodoh ini pastinya lebih memilih aku ketimbang kamu ."
"kamu yang jalang ! nanti .. nanti nenek sihir , lelaki bodoh ini pasti bisa memilih yang mana yang baik dan benar ."
"Percaya diri betul kamu HAHA mana mungkin lelaki bodoh ini mau mencintai wanita jelek tak berfasion seperti mu ini . Berkacalah , wanita jalang!"
"kamu yang berkaca , nenek sihir ! kamu tidak lebih baik dari parasit yang hanya mengambil keuntungan dari lelaki bodoh ini ." lagi-lagi perkataanku membuat binggung nenek sihir dan diam sejenak
"aku hanya ingin menikmati nya saja ."
"iya menikmati tumpangan gratis dan uangnya ."
"haha kalau iya kenapa ? lelaki bodoh ini saja tidak keberatan memberikannya kepadaku , kenapa kamu yang marah ?"
"aku peduli dengan nya , bukan seperti kamu yang menikmati uang lalu pergi meninggalkan tuannya ."
"tau apa kamu , wanita jalang !"
"aku tahu banyak , lebih dari yang kamu tahu , nenek sihir !"
"pengetahuanmu tak kan mengubah segalanya ."nenek sihir tersenyum sinis
"juga dengan foto ini ?" tangan ku dengan lincahnya mengeluarkan foto seorang wanita dan lelaki disebuah hotel ternama di Jakarta
Tak ada jawaban sedikitpun dari bibir nenek sihir . rahang nya keras , tak percaya dengan apa yang ku bawa dan ku perlihatkan didepan nya dan lelaki bodoh itu . tiba-tiba tangan nya menarik lengan lelaki bodoh .
"ayo kita pulang , sayang ."ajak nenek sihir
"Pulang saja kamu keneraka ." jawab lelaki bodoh dengan lantang
"hah ? apa ?" tanya nenek sihir tak percaya
"Tuli ya ? Pulang sana keneraka . hubungan kita berakhir sampai disini saja . jangan harap aku akan memaafkanmu , wanita jalang !!"
Mata nenek sihir berkaca-kaca dengan sedikit rintihan tangisan . lalu berlalu ...
Mata lelaki itu menatapku lekat-lekat dan berbisik .
"you're my future ."
"dan kamu tidak bodoh lagi ya . sekarang sudah pintar ."senyumku dengan selipan tawa

Kamis, 02 Mei 2013

Ruang dan Waktu

kita belum pernah saling bertemu juga saling bertatap . rasanya sulit untuk kamu bisa disamping ku dan mencerita kan hal-hal kocak yang menciptakan tawa . mungkin aku sudah terbiasa dengan hadirmu dari  pesan singkat dan suara merdu . hingga kita begitu mudah melupakan jarak antar pulau yang terbentang . aku begitu mencintai kamu . kamu tahu itu . hanya dengan perhatian mu saja kamu sudah menciptakan rasa aneh yang penuh gejolak . terlalu sulit ku tutupi rasa cinta yang sangat bergelora . sampai kapan sayang ? ntah cinta ini tak ada ujungnya

Apa yang selama ini membuat aku dan kamu mempertahankan hubungan ini ? jarak dan waktu bukanlah alasan untuk kita saling menjauh . jarak berkilo-kilometer juga perbedaan waktu bukan alasan untuk kita saling melupakan . Persetan bilang orang-orang bilang kamu selingkuh disana ! aku tidak percaya ! bagi ku kamu satu-satu nya yang aku percaya . buat ku hanya kalimat dan kosakata yang keluar darimu yang selalu membuat perasaan ku lega . keraguan kadang terselip dan mencari celah pemisah antara aku dan kamu . yang kadang kala menjadi penyebab pertengkaran .

Pertengkaran dan keraguan yang terjadi adalah pemanis hubungan kita . bukankah cinta tak kan sempurna bila tidak ada pelajaran dari setiap pertengkaran ? bukan kah dari sana cinta kita semakin hebat dan kuat ? dari hal apa pun dan dari mana pun , kita memang sering meributkan hal yang jelas-jelas menghabiskan waktu banyak . caci maki bahkan emosi yang naik pitam begitu saja kita lakukan . padahal hanya hal sepele juga bukan hal aneh .

Jarak dan waktu membuat kita semakin jauh dan rindu ini tak menetu . kecemburuan datang menjadi cambuk yang menyiksa batin . dari wanita yang yang terus-terusan menelfonmu juga mengajak mu keluar sekedar jalan-jalan . kamu tahu bagaimana perasaanku ? siksaan ini terus menerkam ku bertubi-tubi . jarak dan waktu terus menjadi jurang pemisah antara aku dan kamu . untuk menatap mu , sekedar menyentuh tangan mu bahkan memeluk mu pun aku tak bisa . lalu apa yang membuat kita yakin akan hubungan ini ?

Raga mu terlalu jauh untuk ku sentuh , bayangan mu juga tak pernah hadir disetiap hari-hariku . kamu hanya mentorehkan rasa bernama cinta , tanpa bisa hadir untuk mempersembahkan raga yang harus nya berada disampingku . tatapan mu tak pernah bisa menjadi penyejuk saat ku merasa sepi . tangan mu tak bisa menyentuhku saat ku butuh dilindungi . juga pelukan mu yang tak pernah bisa merasuk kedalam tubuhku saat ku merasa kesedihan memuncak dan membutuhkan bahu untuk mencairkan nya .

Aku rindu . berkali-kali aku ucapkan kata itu lewat pesan singkat atau suara ku lewat telefon . kapan kita bisa seperti mereka ? menghabiskan waktu bersama dengan berbagai kisah dari dunia antah berantah . berjalan-jalan dengan senyum dan tawa penyejuk jiwa . bisakah kita seperti mereka ? berjanji lah untuk membuat ku menjadi wanita paling beruntung . dan aku percaya , suatu hari nanti .. pasti akan datang waktu nya kita saling bertemu dan bahagia bersama .

jarak dan waktu bukan alasan pemisah diantara kita . dan sebab nya adalah cinta :)