Rabu, 04 September 2013

Terpisah Jarak Bag.1

Musim panas adalah surga bagi seluruh warga kota untuk berlibur dan menghabiskan waktunya dipinggir pantai atau sekedar hanya untuk berjalan-jalan menggunakan sepeda. Terik matahari seakan diabaikan oleh penikmatnya yang melupakan bahwa ia akan menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Mungkin alasannya karena sudah cukup digantikan oleh deru ombak dan suara angin yang bertiup dan berputar-putar mengelilingi langit alam. Wangi pasir putih yang bercampur dengan air laut dan pecahan-pecahan kerang seakan menjadi hiburan refleksi ternikmat seduia. Kakinya yang mungil mengacak-acak pasir dan buih putih air laut. Tak ada suara yang keluar dari mulut mereka. Hening. Hanya ada suara angin yang mengembuskan rambut dan suara ombak yang saling mengempaskan.

“Ini adalah pantai terakhir kita. Aku tidak tahu kapan lagi kita bisa menikmatinya berdua.” Akhirnya yang berambut pendek mulai bersuara sambil memandangi pohon-pohon bergoyang.
“Aku yakin akan ada yang lebih indah lagi dari hari ini.” Matanya memandang kebawah. Berusaha bertingkah biasa-biasa saja walau hatinya ingin sekali meledak dengan air mata.
“Pesawatnya pukul 12:30. Kamu mau ikut mengantar? Pak Rachmat akan ku minta untuk menjemputmu.”
“Aku bisa pergi sendiri, sayang. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan. Barang-barangmu sudah siap?” Tanya Prita sambil mendongak keatas untuk melihat wajah kekasihnya yang memiliki tinggi jauh di atasnya.

Ada sesuatu yang tersentak saat kata ‘barang-barang’ disebutkan. Bajunya masih tertata rapi didalam lemari. Sementara koper yang dibelinya kemarin masih kosong dan bersih karena berplastik.  Ia merasa tidak punya semangat untuk mempersiapkan semua, dari yang paling penting sampai yang mudah terlupakan. Fokusnya hanya satu, melepaskan sesuatu yang amat ia cintai itu akan sangat menyakitkan.
“Yah, tentu saja.”
Ia memilih berbohong. Karena akan ada badai besar kalau ia mengatakan yang sebenarnya. Mulut Prita yang begitu ia kenal akan mengoceh ini-itu agar dia bisa menyelesaikan packing itu secepatnya. Atau malah Prita akan datang kerumah dan mengobrak-abrik bajunya yang ada di lemari sampai akhirnya rapi didalam koper.

Kembali hening. Tak ada yang bersuara sedikit pun. Didalam hati mereka ingin menceritakan semua hal sampai akhirnya nanti tidak ada waktu untuk saling menceritakan dan sampai akhirnya pula kesibukan menyita waktu mereka untuk saling menghubungi. Sedikit celah di bibir Prita. Ia ingin mengucapkan banyak kata-kata. Namun ia memilih bungkam dan memendam semua kepedihan yang ada didalam hatinya. Juga menyadari bahwa kekasih yang paling ia cintai akan meninggalkannya esok dan mereka akan berjarak hingga berbeda pulau.

“Aku akan sangat merindukanmu.” Akhirnya beribu kata-kata yang berada diotak Prita, hanya itu yang bisa ia keluarkan.
“Aku juga.” Fery memeluk Prita yang sedikit lebih mungil dari tubuhnya. Hangat. Hawa kesedihan kemudian kembali bergulir di sela-sela pelukan. Prita yang sedari tadi berusaha untuk tidak menangis, kini ia dikalahkan oleh bulir-bulir kecil di atas pelupuk matanya. Sedikit isakan begitu jelas terdengar melalui gendang telinya Fery. Tapi ia memilih diam dan merenggangkan pelukan. Perlahan, tangan mungil Prita bergerak diantara telinga dan wajah Fery. Lembut. Di setiap belayan tangannya, ia harap Fery bisa merasakan apa yang ia rasakan.
*****
Suara mixer yag menderu mengisi kekosongan disetiap ruangan rumahnya yang sepi layaknya kuburan. Hasil pencampuran dan peradukan dimasukkan kedalam loyang yang berbentuk persegi panjang. Kemudian loyang tersebut hilang didalam oven dan digantikan dengan loyang hangat dengan kue bewarna coklat yang sangat menggugah selera. Hati-hati, Prita membalik loyang tersebut agar bisa mendarat sempurna diatas sebuat piring besar. Dengan rapi Prita mengiris kue itu menjadi persegi panjang yang jauh lebih kecil dan tipis dari aslinya. Ia menghela nafas. Perjuangannya bangun subuh sampai setengah dari tengah hari berakhir dengan kemenangan.

Ini adalah kue pertamanya setelah ia vakum karena harus terus belajar untuk UN beberapa bulan yang lalu. Ia beruntung kali ini, bentuk kue tersebut lebih dari sempurna. Lembut dan masih hangat. Uap yang mengepul dari kue tersebut bergerak diatas wajah Prita yang terduduk tak berdaya. Air mukanya mulai berubah. Dari yang sebelumnya tampak sangat bersemangat, kini lesu dan layu. Tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan ia seperti itu selain dirinya sendiri. Prita sedang memikirkan sesuatu yang menjadi topik utama didalam otaknya sejak seminggu yang lalu. Ia selalu menghayal dan bermimpi agar keajaiban datang untuk tidak menjemput semua kebahagiaannya. Tapi kenyataan terus bergulir dan tetap bergerak sesuai takdir yang Tuhan berikan. Bahwa esok ia harus melepas dan mengikhlaskan jarak menjadi jurang terjang yang menjadi penghalang mereka untuk bertemu.

Prita menghela nafas lagi. Menandakan beban sedang memenuhi punggungnya saat ini. Kemudian ia memejamkan mata. Pilu itu begitu saja beradu dengan pertahanan jiwanya yang berusaha tegar. Tapi ia tidak mampu lagi. Seketika semua ruangan tampak kabur. Ia coba memejamkan mata. Berharap semua ini hanya mimpi dan esok semuanya akan kembali baik-baik saja.
*****
Matanya berputar-putar kesegala arah. Ia berharap bisa menemukan sosok itu sebelum dirinya masuk kedalam ruangan untuk cek in. Mama dan papanya tampak bingung dengan tingkah anaknya yang enggan masuk. Lama ia mencari. Perasaan putus asa mulai menelinap disela-sela hatinya. Mungkin dia marah dan memilih tidak akan datang. Tangannya mulai ditarik mama untuk memaksa masuk karena sebentar lagi pesawat akan mendarat di atas aspal panjang.

“sebentar, ma.” Katanya sambil mengempaskan pegangan mama
“kamu yakin dia akan datang?”
Ia merasa tersentil oleh pertanyaan itu. Iya, apakah ia akan datang? Apakah kesetiaanku menunggunya disini akan membuahkan hasil? Sekelebat ragu perlahan hadir diantara sekat-sekat hatinya yang mulai renggang. Benar saja, keputusasaan itu sudah bergerak perlahan di dalam dirinya, dan kaki-kaki itu sudah enggan menuruti kata hatinya lagi untuk tetap menunggu sejenak.

“Fery.” Terdengar teriakan dibelakang punggungnya. Sosok yang sejak tadi mengganggu fikirannya kini berdiri dengan memeluk kotak sedang berwarna buram. Senyum itu, senyuman paling indah yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya disudut dunia manapun. Hawa hangat kembali mengalir didalam peredaran darahnya. Kini ia bisa menghirup nafas lega. Refleks, Fery memeluk Prita dengan hati bersalah karena sudah meragukan kehadiran dan harus meninggalkan nya dalam jangka waktu cukup lama. Bulir-bulir yang selalu membuat hatinya pilu kembali hadir membasahi wajah mungil Prita. Ia tahu, ia tidak akan mampu menahan kegundahan di dalam dadanya disaat-saat akhir seperti ini. Lembut, tangan Fery bergerak menuju wajah Prita dan menghapus air matanya.

“kamu tidak tahu betapa pilunya aku yang harus melihat air matamu.” Fery tidak mampu lagi berkata-kata. Kata-kata yang ia lontarkan itu sangat magis. Seketika saja Prita berhenti menangis dan memilih untuk menatap Fery tajam.
“Maafkan aku. Oh, iya aku membuatkan ini untukmu diperjalanan.” Ia mulai teringat dengan kue yang sedari tadi berada ditangannya.
“terima kasih untuk ini dan untuk semuanya.”
Ucapan terima kasih itu begitu mempengaruhi pergerakan tubuhnya. Pipinya mungilnya mulai memerah dan cukup membuatnya salah tingkah.
“iya. Pergi lah sana, hari baru sudah menunggumu. Berjanjilah untuk membawa kebanggaan dan kesuksesan saat kau pulang. Aku berjanji tidak akan membuatmu pilu lagi.”
Prita berbicara janji didalam lisan dan hatinya. Fery tidak tahu bahwa janji tersebut sudah melumpuhkan Prita yang begitu sulit memegang janji itu.
“sekali lagi terima kasih,  sayang. Saya berjanji untuk terus menghubungimu.”
Prita tersenyum. Ia tahu, janji hanya akan sekedar janji. Tidak ada yang tahu sampai kapan kesetiaan ini menjalar diotak Fery dan Prita. Tapi mereka yakin cinta akan mengalahkan semua penghalang yang ada. Tidak terkecuali jarak.

Sampai akhirnya suara yang dihasilkan pesawat ini berbunyi merdu di gendang telinganya pun lambat-laun mulai samar-samar dan menghilang. Prita kembali terperosok masuk kedalam kesepian. Ia tahu, tidak ada lagi yang memengang lembut tangannya, mengelus rambutnya, mengecup keningnya dan memeluk tubuhnya. Beberapa menit percakapan yang mengiris hatinya itu berlalu. Tapi bagi prita semua itu sesingkat kedipan mata. Dan kini jalan yang terhampar luas membentang dihadapannya. Sendiri, ia akan melakukan apa pun sendiri lagi. Saat ia berjanji untuk tidak menangis lagi, sebuat doa terpintas didalam doanya. Aku percaya kamu. Semua yang kamu lakukan disana, aku yakin kamu akan baik-baik saja. 

-Bersambung-
Tulis komentar anda dibawah sini :)

Jumat, 16 Agustus 2013

Hakikat Cinta


I've dreamed of this a thousand times before
But in my dreams i couldn't love you more
I will give you my heart
Until the end of time
You're all i need, my love, my Valentine

Lantunan lagu Martina Mcbride-Valentine beralun di dalam kamar. Suaranya yang samar-samar terdengar melalui bilik jendela. Lirik demi lirik bergerak menambah kegalauan dalam dadanya. Malam ini Trisa merebahkan setengah hatinya di atas blangkon rumah yang terbuat dari kayu jati. Fikirannya melayang-layang menembus dunia antah-berantah. Mencari kepastian dan keyakinan yang berada di dalam hatinya yang terselubung oleh awan hitam. Malam ini dia sendirian memikirkan hal yang selalu menjadi topik utama di dalam otaknya. Lagi dan lagi dia memenuhi otaknya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa ditemukan jawaban.

Atmosfer sedang tidak bersahabat malam ini. Udara dingin begitu saja merasuk ke dalam kulit-kulit dan tubuh mungil itu. Ditariknya selimut dari ranjang. Matanya menatap redup bintang-bintang yang bergerak dan bersinar dengan bebas dilangit hitam. Lama ia memandang. Tak lama kemudian, matanya menutup. Otak Trisa sedang menjadi memory tingkat tinggi yang memutar kembali kenangan pahit dan masa lalunya yang suram. Dia mengingat ketika mata itu menatapnya dengan lembut dan bibirnya mengatakan "selamat tinggal". Saat jari-jari lelaki yang menjadi tempat berlindungannya tidak mampu lagi bergerak untuk memeluk dan merangkul. Bahu yang dulunya tempat bersandar dan tercurahnya segala curhatan kini lunglai, tak mampu bergerak sedikit pun. Mata Trisa mulai dipenuhi dengan bulir-bulir kecil, berwarna transparan dan bergerak menuju bibir dengan suara isakan. Hatinya hancur bila mengingat itu. Walaupun Trisa tahu hati sosok itu akan pilu bila ia tahu hatinya sedang teriris dan terkikis. maka ia menangis tanpa bunyi dan bergerak tanpa terdeteksi.

Dieratnya selimut tebal itu lalu berdiri dan berjalan menuju ranjang panjang di dalam kamar. Dia merebahkan kembali tubuhnya di atas kasur empuk. Dia ingin tidur pulas. Melupakan kenangan adalah misinya malam ini. Berharap sekali pagi akan mengubah kehidupannya menjadi semula. Disaat dunia bergerak dan berkata bahwa semua akan baik-baik saja. Di atas kenangan itu dia berjanji akan menjadi wanita kuat, wanita yang tidak cengeng dan sukses, sesuai permintaan terakhir sosok itu.

---------------------

Siulan ayam-ayam di perkarangan rumahnya mulai memasuki gendang telinga. Samar-samar Trisa juga mendengar suara gesekan sapu lidi dengan tanah. Dikibasnya selimut yang semalaman itu berada didalam pelukannya. Tangan-tangan mungil itu direntangkan sepanjang mungkin. Ia menghapus bekas-bekas airmata yang masih tersisa di dekat mata. Malam itu adalah malam yang sangat panjang dan ini adalah hari baruku, tegasnya. Trisa memulai hari denga ritual wajibnya: mandi, berbaju, berbenah dan yang terakhir berkaca. Ia memasuki tas tansel coklat yang bergambarkan Paris dengan buku-buku kosong. Jari-jarinya membuka penutup bedak padat dan mengolesi wajahnya menggunakan spons. Bibir mungil itu juga ia percantik dengan lip gloss berwarna pink.

"Trisa, Zaky udah dibawah tuh." terdengar suara teriakan mama Trisa yang hampir menggemparkan seluruh rumah dengan suara cemprengnya yang khas.
"Iya,maaa."
Gerak Trisa mulai tergesa-gesa. Dia juga hampir jatuh dari tangga karena langkahnya yang tidak beraturan
"Kamu enggak apa-apa?" tanya Zaky lembut
"Iya, i'm fine. No problem kok." Trisa terkekeh dengan tingkah konyolnya tadi
"Kebiasaan sih suka buru-buru gitu. Aku nggak apa-apa kok nunggu."
"He-eh, namanya juga hari pertama kuliah."
"yeeeee, dasar anak kecil." tangan lembutnya bergerak liar diatas kepala yang membuat rambut Trisa agak berantakan
"Yuks, sayangku." ajaknya sambil menggandeng tangan Zaky
"Sini sini, aku kecup dulu." candanya sambil memonyongkan bibir
Dengan sigap Trisa langsung lari sambil tertawa manja

Hari ini adalah hari barunya. Dan ia berjanji kepada lelaki yang sudah lebih dulu pergi untuk selalu tersenyum dan bahagia. Semoga kamu juga bahagia di surga, pintanya ;) hakikat cinta iyalah ada yang pergi dan ada yang kembali, maka janganlah pernah berhenti menemukan cinta sejati~

-THE END-
Tinggalkan komentar anda di bawah tulisan ini :)

Minggu, 28 Juli 2013

Perbedaan dan Cinta Kita

Aku masih duduk manis diatas vespa kesayanganmu sambil membaca buku-buku rohani yang kamu rekomendasikan kepadaku. Mata ku terpaku, otakku bergerak cepat dan sangat ber antusias melahap setiap padanan kata. Aku rasa , aku begitu tertarik dengan buku yang menjadi pedoman hidupmu itu. Ntah sejak kapan, mungkin sejak kamu memasuki hidupku dan aku memasuki hidupmu. Kamu menjadi nasrani ku yang tahu banyak tentang agama ku, sama juga seperti aku terhadapmu.

Beberapa menit kemudian kamu keluar bersama seorang lelaki tua yang mengenakan baju warna putih. Aku tahu dan sangat mengenal pastur mu walaupun untuk menyapanya pun aku sungkan. Mungkin dia juga begitu , sangat mengenalku yang selalu menemanimu berdoa dan melipat tangan kepada Tuhan-mu. Begitu banyak hal yang kalian perbincangan kan hingga sesampainya diluar gereja pun kalian masih saling berbicara. Aku mengangguk kepadanya dengan senyum sumringah. Dia membalasnya lalu pergi berlalu dan menghilang. Kamu menghampiriku sambil tertawa kecil, lalu berbisik "aku cinta kamu, terima kasih atas kesetiaanmu menemaniku". Pipiku memerah, lalu kamu usap kepala ku dengan tanganmu yang lembut.

Tanganmu memakaikan ku helm yang senantiasa kamu pakai untuk menembus cakrawala Jakarta. Lalu kamu menghidupkan vespa yang menjadi alat transportasi kita untuk berbagi cerita. Tanganku ku eratkan dipinggang mu , tapi perlahan kamu lepaskan, lalu bertanya "kamu sedang puasa kan ?" dan aku tersenyum sambil melepaskan peganganku. Kamu mulai bercerita dengan kegiatan mu tadi digereja. Kamu bilang, kamu sudah menyampaikan beberapa proposal kepada Tuhan dan berharap semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik bagi kita. Lalu dengan keingintahuan ku, aku bertanya "doa apakah itu ?". Dan kamu menjawab dengan lembut "didalam doa ku ada namamu". Aku tertegun, bagiku itu kata-kata paling luar biasa yang keluar dari mulutmu sejak pertama kita bertemu.

Vespa mu melewati jalan raya yang berdebu dan berhenti disebuah taman yang sangat familiar. Kamu membuka helm dan kembali membelai rambutku. Kita duduk dan mengobrol banyak disitu. Aku bercerita tentang ketertarikan ku dengan buku-buku rohani mu. Kamu tersenyum, lalu melanjutkan cerita mu yang juga suka dengan buku-buku islami ku. Yaaaaaah perbincangan kita berlalu dengan cepat sampai akhirnya seorang wanita paruh baya menghampiri kita. "Kamu dengan siapa kesini ?". Kamu terdiam, mungkin kamu sedang menormalkan diri dari keterkejutan tadi. "Ha ehmmm ini ma , sama dia. perkenalkan namanya Risa". Wanita itu melihatku dengan seksama, lalu matanya menatap tajam leherku. Aku tahu dan aku sadar bahwa dia sedang melihat icon ALLAH yang berlambang. Dia hanya mengangguk lalu pergi dan berlalu.

Kamu menghidupkan Vespa mu untuk mengantarkan ku pulang. Kamu tersenyum tapi tak banyak bicara karena aku tahu kamu sedang memikirkan sesuatu. Ku mengelus punggungmu lalu berbisik ,"kamu kenapa ? ayo cerita”.  Dan kamu mengelus kembali tanganku dan berkata "aku baik-baik saja". Sesampainya dirumah, kamu membuka helm ku dan memeluk erat tubuhku. Hangat. Lalu ku katakan "jangan, aku sedang puasa". Kamu tertawa kecil. Lalu hilang dan pergi begitu saja.

Setelah kejadian itu tak ku temui kabarmu. Tapi sesungguhnya aku tahu jawaban dari setiap diam mu yaitu agama. Mengapa perbedaan memisahkan cinta?  Padahal tidak ada yang salah selama kita saling menghormati dan menghargai. Tapi aku paham, kamu tidak mampu melukai hati ibumu demi cinta kita ..

                                                                           Untuk Nasrani ku , aku cinta kamu


Minggu, 07 Juli 2013

Terselubung

Aku tidak mengerti bagaimana harus memulai dan mengakhiri tulisan ini. Aku juga belum paham jalan cerita nya. Semua nya berjalan begitu saja memenuhi relung hati sampai akhirnya aku merasa harus berhenti. Sungguh sulit ku akui tentang perasaan yang beberapa hari ini mengganggu dan meneror fikiran. Mereka datang dan pergi sesuka hati tanpa mengerti bagaimana perasaan yang ia diami ini. Aku merasa sangat bodoh pernah menyimpan sebanyak-banyaknya harapan dengan beribu pengabaian.

Hal lazim yang dilakukan anak ABG alay sekarang adalah naksir-naksiran dengan orang yang ia anggap menarik perhatian nya. Termasuk AKU! Entah, aku saja bingung harus menyebut ini apa. Cinlok kah? atau apalah itu namanya. Seminggu ku habiskan waktu diBimbel dan seminggu pula bersama-nya. Sungguh bukan lah penyesalan bila harus ku katakan waktu singkat itu merubah "asa" menjadi "CINTA". Walaupun sebelumnya hubungan kmi hanya lah bahan olok-olokan, tapi rasa ini ternyata menjelma lebih dari yang ku prediksi sebelumnya.

Tak pantas bila semua orang menyebut ini sebagai cintaku bersama dia dengan mengatas namakan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Karena, aku bahkan tidak yakin kalau perasaan seminggu ini bisa menjadi separah dan sesensitif ini. Aku baru mengenalnya, mendengar sapaan nya, melihat senyumnya. Tidak sedekat dan seasik orang jatuh cinta biasa nya. Tapi aku tahu merasa rasa ini sangat dalam dan luar biasa.

Kamu tahu bagaimana rasa nya diabaikan?? Hingga kamu terperosok masuk kedalam lubang yang kamu buat sendiri tanpa bantuan dia yang kamu sayangi. Aaaaaaaaaaaaah terlalu puitis dan miris bila harus ku ceritakan secara mendetail tentang perasaan ku kini. Ini lebih mirip sebongkah batu yang begitu saja tercipta dengan bantuan alam semesta. Tanpa ku perintah, tanpa ku paksa, ia keras dan kekar hingga sulit dipecahkan. Hingga ada saat nya ia terbelah menjadi pecahan-pecahan kecil karena setetes air. Air mata kepedihan~

Yah mungkin lebih baik begini, didominasi oleh rasa sakit dan rasa takut. Dan mungkin lebih baik aku jatuh cinta diam-diam dan memendam luka dalam diam pula. Bukan salah nya jika ia tidak tahu aku terluka dengan rasa cinta dan status nya dengan seorang wanita. Yah biarkan lah begini, mungkin sudah takdirnya cinta tak merestui penyatuan kasih antara aku dan dia.

Detik berganti menit dan menit berputar sambil beririgan dengan jarum jam. Berjalan melewati batas dan melampaui angan serta impian. Aku butuh bayangan dan pembuktian, mata ku perlu melihat dengan jelas bahwa sebenarnya cinta tak selama berjalan lurus dan kaku tanpa liku. Yah, memang sejatinya mata tak pernah ikut melihat karena hati merasakan dan tangan menggenggam. Bisa aku rasa kan detak jantung berdegup kencang sedangkan aliran darah mengalir bak air sungai. Aku bisa rasa itu, tanpa kamu. Aku hanya bersikap manusiawi, merasakan cinta yang menunjukkan wujudnya secara nyata. Walaupun sebenarnya jatuh cinta selalu menyiapkan diri untuk terluka~

Pembaca setia, Tinggalkan komentar anda dibawah tulisan ini ;)

Sabtu, 22 Juni 2013

Sesendok Cinta

BRUAAKK!!Mata gue merem-melek. Gue mencoba untuk menyadarkan diri dengan apa yang sudah terjadi. Disisa-sisa nyawa gue yang terbang ke Papua. Gue membuka pintu sambil memeluk boneka kesayangan yang bau nya nyampur jadi satu. Ada bau duren, bau asem, bau iler, bau upil, dan bau-bau harum lainnya. Gue berjalan, mencoba melanjutkan mimpi indah bersama pangeran yang terpotong sambil memonyongkan bibir sexy gue yang udah mirip ikan cupang (cuap-cuap ).

Mama : Bangun , SHARA !! ini udah jam berapa ?
aku : Jam 12 malam, ma.
Mama : mata dipake buat liat , bukan tidur doang . ini udah jam setengah 7 !!
gue terbelalak, monster yang paling menakutkan didunia dan dulunya tidur bersama si buta dari gua hantu di hutan kini telah bangun. Dan teriakan nya sekencang angin topan meniupkan wajah gue jadi hanya meninggalkan tulang-belulang (tengkorak).
Gue cepat-cepat berpaling karena kemungkinan besar kalo lama-lama denger teriakan bisa habis nih badan tinggal tulang doang. Terus gue pergi kekamar mandi (yaiyalah , masa ke dapur). Dengan mata yang masih merem, gue ngeraba-raba sikat gigi. Terus gue sikatin tuh gigi gue. Setelah beberapa lama, gue membuka mata. ARRGGGGHHH!!! Gue sikat gigi pake sikat wc, anjriitttt -_-

***
Dari pertama, gue sadar kalo ini hari pertama mos dan masuk SMA. Tapi gue pura-pura lupa aja dan melupakan semua hal. Dari hal yang paling kecil sampe yang paling gede. Gue males mikir, mikir diri gue sendiri aja ga sempet apalagi mikirin orang lain.
"Kamu telat, lari lapangan 5keliling terus loncat kodok dari sini kemonas."
"Yaelah jauh amat, kenapa ga sekalian kearab."
"Kamu ngelawan?!!" Tanya seorang panitia mos yang muka nya kayak monokurobo sok nyeremin, padahal ga marah-marah aja udah serem.
"Ngga, cuma ngelawak."
"Kalo mau ngelawak, jangan disini. Di OVJ sana sama sule."
"Lah, gue ngga di OVJ aja udah lucu. Lu tuh muka nya nyeremin kayak boneka santet haha."
Dan hari pertama gue dilalui dengan perdebatan bersama panitia yang mukanya semua sama, mirip topeng monyet.

-jam 12-
Jadwalnya istrahat dan makan siang. Rasanya setiap detik menuju angka 12 itu berjalan lambat. Kadang-kadang mata gue tertuju sama jam doang. Dengan mulut terbuka, dan keluar lah cairan beracun yang bernama iler.
"WOI!!!" pundak gue dipegang
"Ayam.. ayam .. eh ayam ..huh apaan sih? Ngejutin orang lagi mimpi indah aja!" Cetus gue sama cowok sebelah.
"Nih!" Dia nyodorin tisu. Terus dia tunjuk bibir gue.
"Oh hehe makasih ya." Gue malu. Masa iya hari pertama gue ngences didepan cowok ganteng?
Dan gue resmi kikuk.

Dia nyuapin gue. Suapan pertama ayam; suapan kedua sayur; suapan ketiga jengkol; suapan keempa pete; suapan kelima rumput *okesip*
Gue ngerasa bunga mawar berterbangan diantara gue sama dia. Dia jadi ganteng banget udah mirip deh sama idola gue: Tukul. Jantung gue loncat-loncat kayak diatas kasur. dag-dig-dug-preeettt-pyiuutt alkisah gue kentut. Dia ketawa, senyumnya manis banget lebih dari gula. Ga jelas perasaan ini apa, gue ngerasa ditembakin panah-panah sampe hati gue subur banget dan berbunga-bunga.

"WOI!!" dia megang pundak gue lagi
"Ayam eeeee ayam ."
"Lu kok ngga makan dari tadi, malah ngelamun ."
gue kecewa, mata gue sendu banget rasanya pengen nangis darah. Pahit deh ini kisahnya, ternyata itu cuma mimpi.
"Dih, malah diem. Nih buka mulut." dia nyodorin satu sendok berisi nasi dan ayam.
Gue diem, gue ngga bisa ngomong. Gue pengen teriak!! Gue bahagia banget ;)


TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DIBAWAH ;)

Selasa, 18 Juni 2013

Jatuh Cinta Pandangan Kedua

Setelah sekian lama gue menggalau ria dan penuh dengan derai air mata. Akhirnya, gue berhasil move on dari makhluk Tuhan yang satu itu. Hal yang pengen gue lakuin, 1) sok kalem, sok diem 2) lari-lari dan nyundul gerobak tukang somay didepan gang. tapi gue milih sok kalem aja, karena mas somay lagi di kerumuni ibu-ibu pengajian: nagih utang.

Dan hal lazim yang dilakuin jomblo yang berhasil move on adalah nyari hati yang baru. Sesungguh nya cara untuk melupakan hati yang lama dengan mencari hati yang baru. Walaupun untuk melupakan hati yang lama itu perlu perjuangan. Perjuangan menghapus cinta, melupakan kenangan, dan menyembuhkan luka. Karena 2 kata sulit untuk dilakukan saat patah hati itu "melupakan" dan "mengikhlaskan". Sedangkan yang paling mudah itu mengikatnya dengan tali rafia dan menggantungnya ditiang bendera agar enggak jadi patah hati.

Tapi gue berhasil . LALAYEYEYE dan gue siap jatuh cinta lagi. Alkisah kemarin waktu selesai lulus SMA gue ditawari jadi panitia resepsi pernikahan sepupu gue. Gue berubah jadi patung saat di depan mbak-mbak salon yang bakal mengubah wajah gue menjadi lebih serem lagi. Pertama gue dipakaiin dempul muka. Terus pake bedak padat dan bersama teman-temannya yang bewarna-warni itu. Gue diem, ngga tahu haru ngapain. Cuma bisa mejem. Ngga mungkin kan gue ngupil saat dimake-up. ngga mungkin juga gue ngigit kuku kaki saat itu. Gue pasrah, kalau pun wajah gue udah mirip kuntilanak gue udah ngikhlasin. tapi lama-lama mbak yang make-upin jadi aneh. Gue dipakaiin sesuatu yang berbulu-bulu. Lengket-lengket. Gue bayangin ketek gue dipakaiin itu. Atau ternyata itu dipakaiin didalem hidung. Tapi ternyata bulu-bulu nan lengket itu mengarah tepat dibawah bulu mata gue yang jarang-jarang. Gue sebut ini bulu mata anti tsunami. yah pas tsunami datang, gue bakal ngibasin bulu mata anti tsunami dan semua berakhir bahagia. 

Gue ga nyangka, ada benda yang lebih menyakitkan lagi. Itu lebih mirip pensil 2B yang dipake buat ujian nasional. Tapi ternyata itu pensil di bawah mata. Enggak tahu apa alasan nya mata gue dilukis pake pensil. Mungkin mbak nya bakal ngegambar turis-turis yang pake bikini dibawah mata gue. Garis pertama mbak nya ga sakit tapi lama-lama makin sakit dan sangat sakit. Air mata gue bercucuran udah mirip air cucuran kobokan. 

Terus gue dipakein sebongkah rambut-rambut yang menurut gue lebih mirip bulu ketiak mama yang belom dicukur. Gue pegang-pegang dan gue cium. Bener ih, wangi sama bentuk nya kayak bulu ketek digabung sama bulu hidung. Rambut itu bernama sanggul dan sanggul tersebut mendarat mulus tepat diatas kepala gue setelah mengalami delay karena cuaca buruk.

Gue ngelakuin ritual wajib yaitu ngaca. Sebelum ngaca, gue berdoa semua hasil nya bikin gue makin cantik, makin imut biar bisa ngalahin Cherybelle. "Masya allah ." Itu kata yang pertama kali gue ucap. Gue ga sanggup liat muka yang ngelebihin suzana kalo makan kembang tujuh rupa. Rasanya gue pengen ngejual muka ke mas tukang loak didepan gang.  ya tuhan panggil aku sekarang

Abis itu gue sama panitia-panitia yang lain ngabur ke gedung. Pas turun dari mobil, gue ngeliat ada cowok-cowok nongkrong di depan gedung. Gue sih biasa aja, jalan gue juga dilambatin. Gue ga bisa ngebayangi, gue lari-lari megangin kain terus salto dengan sanggul diatas kepala. Setelah gue sampe didepan gedung, gue duduk di meja yang udah disiapin. Jreng jreng. Gue ngenatap dia, manis banget. Giginya rapi, putih, senyumannya bikin hati gue bolong-bolong. Rasanya gue pengen lari maraton ngelilingin gedung terus lompat kodok. Gue nga kuat ngeliatin senyum nya. Tinng! Gue ngerasa ada cahaya yang menyilaukan diantara gigi-giginya.

Jantung gue berdebar kencang. Sumpah hebohnya lebih dari ketemu andika kangen band. gue nahan senyum nahan gembira, muka merah padam. Udah kayak nahan kentut di dalam lift yang lagi ramai-ramainya. Gue ga tau ini apa, yang pasti gue seneng seseneng-senengnya. Gue jatuh cinta? iya, jatuh cinta pandangan kedua HAHA selamat move on dan berbahagia seperti saya :')

Jumat, 07 Juni 2013

Raditya Dika

kalo lo semua nanya siapa yang jadi judul blog gue kali ini, gue yakin lo semua udah pada tau siapa dia.
Ganteng? Hmm.. gimana ya? Ganteng ga ya? Kalo tanya ini gue bakal mentok kepala ke dinding agar amnesia selamanya. Lelaki kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 ini terkenal sebagai penulis dan akting kocaknya (komedian). Kalo mau tahu seberapa lucu nya sih ngga perlu susah-susah ketemu. Cukup datangi dan beli novel tulisan bang Raditya Dika di toko buku terdekat(bukan promosi). Dijamin ketawa, ngakak sambil nangis sambil pipis, dan akhirnya kalian bakal mules akibat kebanyakan ketawa baca novelnya.



RADITYA DIKA

Dan inilah motivator gue yaitu bang Dika dengan nama akte kelahiran Dika Angkasaputra Moerwani. Sumpah gue suka banget sama novel-novel bang Dika terutama orangnya. Dengan lelucon-lelucon konyol yang terangkum dalam satu buku. cerita-cerita bang Dika memberi warna baru dalam industri perfilman dan pernovelan. Alkisah novel-novel yang sebenarnya cuma benda mati ini bisa nyenengin banget sampe bikin nyengir gigi.

Novel pertama , Kambing Jantan

Karya pertama bang Dika ini diberi judul Kambing Jantan, Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh. Di terbitkan tahun 2005 dan menceritakan kehidupan kuliah anak Indonesia di Adelaide, Australia. Sebenarnya seluruh kisah dalam karya ini berasal dari blogger milik raditya dika, klik disini. Dan pada tanggal 5 maret 2009 buku ini dijadikan film drama komedi Indonesia dengan judul yang sama pula . diperani juga oleh Herfiza Novianti, Edric Tjandra dan Sarah Safitri.


Cinta Brontosaurus

Yang kedua, Cinta Brontosaurus. Novel yang di terbitkan tahun 2006 menceritakan kisah keseharian bang Radith mengenai pengalaman cinta yang seperti nya selalu kandas di tinjak kuda di lindas PC dan di masukkan ketong sampah. Tapi eng ing eng Novel ini berhasil di adaptasi menjadi film bergendre drama komedi dan dirilis pada tanggal 8 mei 2013. Selain bang Dika, film ini juga di bintangi oleh B Eriska Reinisa, Soleh Solihin, Meriam Bellina, dan Tyas Mirasih. jadi buat lo lo yang belum nonton nih film, maka nonton lah di Bioskop kesayangan anda. Dijamin selain bikin galau, bikin gembira, bikin ketawa dan akhirnya kencing dicelana.


Radikus MakanKakus : Bukan Binatang Biasa

Bersamaan dengan bunyi gitar (jrengjrengjreng), bunyi piano(tenonenoneng) dan juga bunyi kentut(pretbrotpyuuut), akhirnya ini la buku ketiganya bang Dika yang berjudul Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. lagi dan lagi novel ke3 bang Dika ini kental dengan aroma komedi. dan alkisah pembaca setia bakalan kentut sambil ketawa, lari-lari saat lagi mandi , ngupil sambil dijilatin.



Babi Ngesot : Datang Tak di Undang Pulang Tak Berkutang

Oke dan inilah buku bang Dika yang keempat. Buku yang terbit tahun 2008 ini masih berkonsepkan komedi yang kental. bang Dika menulis mengenai hal-hal misteri kocak hingga lelucon menyenangkan di masa sekolah. lucu ya :)



Marmut Merah Jambu

yah, ini buku kelima nya Bang Dika Loh :) diterbitkan pada tahun 2010. Ini konsep nya apa ? Enggak perlu lo tanyain lagi kegue. Karena kita semua uda tahu bang Dika itu kayak apa. Mukanya aja kocak apalagi buku nya yang masih berkonsep komedi. Buku ini menceritakan kisah asmara bang Dika mau pun orang-orang terdekatnya, termasuk lope-lope bang Dika yaitu kak Sherina Munaf.


Manusia Setengah Salmon

Buku bang Dika banyak ya, ini yang kelima. aku mau deh kayak dia :) Dengan judul Manusia Setengah Salmon ini diterbitkan pada tahun 2011. Kenapa ya judulnya manusis setengah salmon? Kenapa ga lele aja ? Bang Dika kan kumisnya panjang. kenapa juga bukan lumba-lumba? Bang Dika kan ngegemesin gityuu.  Dengan cerita lelucon Ledakan Paling Merdu, Akibat Bertanya ke Orang yang Salah Tentang Ujian, Sepotong Hati Di Dalam Kardus Coklat dan teman-temannya yang lain.

Pernah waktu itu gue lagi baca novel Manusia Setengah Salmonnya bang Dika. Gue ngakak-ngikik sendiri sambil jalan lurus ngga tahu mau kemana. Terus tiba-tiba gue ngerasa tubuh gue tabrakan sama sesuatu. Gue ngga berani lihat yang gue tumbur ini apa. Takutnya yang ngga nyata. Hih serem kan? Gue liat novel gue jatuh dilantai. Spontan, gue ambil novel kesayangan yang belum habis gue baca itu. Dengan diiringi lagi kuch-kuch hota hai (tum paase ayee , yun muskurayee ..tum ne najaane kya , sapne dikhaye ). Dan saat itu gue ngerasa rambut gue berterbangan karena efek kipas angin kayak difilm-film. Imajinasi gue tumbuh dan gue masuk kedalam taman bunga yang indah dikelilingi oleh rumput yang hijau. Bidadara itu berdiri tepat dihadapan gue, dia makin maju dan selangkah lagi bakal tumburan sama gue. Alkisah gue dengan bidadara nan tampan menari india dengan angin sepoy, kupu-kupu beterbangan dan diiringi lagu kuch-kuch hota hai. 

Tiba-tiba bidadara itu diam, memegang bahu gue dan memiringkan kepala. Gue ngga tahu harus berbuat apa, gue mematung dan gue tahu banget kalo doi bakal nyium bibir gue yang seksi ini. Tapi seketika tubuh gue diguncang-guncang dan akhirnya gue sadar gue sedang dalam lamunan. Dia diam aja sambil tersenyum mungkin tadi ngeliatin bibir gue yang mirip ikan koki (cuap-cuap). Dia tersenyum lagi dan pamit pergi. Ah gue bagaikan terbang keangkasa laya lalu jatuh kedalam got berisi air kobokan.

Kalo ditanya gimana? gue pengen kayak bang Dika dengan keseharian menghibur orang lewat lelucon juga tulisannya. Yah jadi yang tua makin muda, yang galau makin bahagia, yang susah makin ceria, dan yang muda kembali kedalam kandungannya. Kan jadi musnah lah kegalauan dimuka bumi ini, hilang galau gara-gara di tinggalin pacar, ditinggalin uang, dan terakhir ditinggalin pembantu mudik. Yah pembaca doakan saja gue bisa seperti bang Dika yang terkenal, nyenengin, ngga sombong, kocak dan AMIN O:)

Jumat, 31 Mei 2013

Cinta Dalam Benci

Sepasang mata menatap tajam kearahku yang sejak tadi sibuk dengan kegiatan menulis. Pandangan itu tak berhenti sedetik pun memandangi dengan senyuman sinis. Bisa ku rasakan dia melihat begitu heran, tapi tangan ku tak henti-hentinya menekan keyboard laptop. Fikiran ku cuma tertuju dengan imajinasi yang kadang berhenti dan melaju sangat cepat. Kini imajinasi itu bergerak cepat dan rasanya enggan dia menghilang hanya gara-gara melihat wajah lelaki itu  .

Bangku yang dia duduki menciptakan bunyi gesekan antara bangku dan lantai. Lagi-lagi aku enggan melihat tatapan nya yang tajam. Jiwa ku hanya mencoba diam dan mencoba menerima kenyataan. Tapi ku sadari tubuhnya berdiri dengan hentakan tangannya diatas meja. BRUAAKK!!
"Bisakah kamu memperhatikan ku sebentar saja?!!" Jantung ku berdecak kencang. Orang yang sudah ku kenal selama ini seakan jadi musuh sedetik saja. Nafas ku tersengal-sengal tapi beberapa saat sudah senormal biasanya.
"Aku sedang sibuk" jawab ku singkat.
"Sinikan laptopmu!" secepat kilat tangan nya mengambil laptop yang sejak tadi membuat ku pura-pura sibuk.

Mata kami tertuju. Sangat lama. Hati ini merasa sangat bersalah sudah mendiamkan nya begitu lama. Tapi jiwa ku enggan untuk melihatnya, berbicara bahkan mendengar namanya saja  aku enggan. Kadang aku rindu, merindukan hadirnya yang dulu begitu sederhana dan ramah. Yang tampil apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan. Yang selalu mengingatkan ku rasanya jatuh cinta(dulu)
"Jangan membentak ku ! sekarang tidak bodoh lagi untuk mengikuti semua kemauanmu!"
Rahangnya mengatup keras dan diam untuk sejenak. Mungkin dia sedang menyiapkan alibi dan segala macam tipuan untuk membodohiku lagi. Mata ku juga berusaha kuat untuk tidak mengeluarkan cairan yang bernama air mata .
"Aku hanya ingin menjelaskan semuanya , bisakah kamu mendengarkan ku?"
katanya lembut dengan hembusan nafas berat .
"Sudah, tidak perlu. Kamu tidak menjelas kan saja, aku sudah tahu jawabannya ."
"Jangan sok tau! Kamu itu tidak tahu apa-apa soal kejadian itu"
Sialan! Seenak nya saja dia mengataiku sok tahu. Setidaknya aku masih bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. batinku.
"Cukup! Aku sedang sibuk. Tolong kembalikan laptopku. Banyak hal yang harus ku kerjakan, bukan memikirkan hal yang jelas tidak penting seperti ini!"
"Tidak! Tidak akan ku kembalikan sampai kamu mau mendengarkan semua penjelasan ku." tegasnya dengan tampang serius seakan tak berdosa.
"Pak, tolong bawa orang ini keluar!" pintaku kepada satpam yang sedari tadi sudah mendengar pertengkaran kami.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Berhenti!" spontan kepala ku langsung berputar 180 derajat kebelakang, menoleh untuk melihat siapa yang meminta ku berhenti dengan nada suara tinggi.
"Dengar, tolong dengar kan aku sebentar saja." nafasnya terengah-engah karena berlari mengejarku.
"Bisakah kamu tidak menggangguku? Aku bosan dan muak."
"Tidak-tidak. Dengar, aku hanya ingin menjelaskan nya saja. Tolonglah." kaki ku tetap berjalan melewati trotoal panjang untuk menaiki mobil yang sudah terlihat dari jarak jauh. Aku cinta dia. Tapi benciku sudah memenangkan nya daripada cinta.
"Sudahlah, lebih baik kamu pulang dan tinggalkan aku sendiri."
Langkah kaki ku berhenti diikuti langkah kaki nya sedikit berlari mengejar yang ingin menyebrang dengan mobil tepat di depan jalan.
Setelah jalan mulai renggang, ku berjalan sedikit berlari karena keramaian Jakarta tak mungkin berhenti.
"Aku masih sayang kamuuuuuuu!" teriaknya dari ujung jalan sana. Aku pun masih bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan walau dibelakang pandangan. Aaahh tapi untuk berbalik badan sekedar melihat wajahnya pun aku enggan. Kebencian ini udah merasuk dihati terdalam
"Dia itu SEPUPU ku .. !"
 BRUAAAKKK ! Tubuhku langsung berbalik dengan spontan setelah mendengar bunyi tabrakan. Raga ku berdiri mematung dan jiwaku ntah melayang ke dunia fatamorgana yang mana. membeku, tak bergerak. Sel-sel di dalam tubuh ini seakan ikut mati dan peredaran darah pun tak bergerak secepat tadi. Langkah ku bergerak perlahan menuju ramainya masa yang melihat korban tabrakan itu dan korban nya adalah dia, pacarku seminggu lalu.
Kenangan itu berputar seperti slideshow yang mempersembahkan kenangan pahit nan menyakitkan. Melihanya berdua-duaan dengan seorang wanita. begitu akrab, begitu dekat. Pandangan mata mereka bersatu, tawa mereka meledak. Aku bahkan belum pernah melihat dia sebahagia itu dan tatapan nya berbeda sekali jika bersama ku.

Didekap ku kini adalah korban tak bersalah yang sudah ku anggap sangat berdosa. yang sudah memperjuangkan ku akhir-akhir ini. kini dia pergi dan tak kan mengganggu lagi sesuai dengan kemauan ku beberapa menit tadi. belum sempat ku katakan, aku masih sayang kamu juga :)

buka juga cerita cinta penuh tawa , klik disini

Kamis, 23 Mei 2013

Pertengkaran(lagi) part.1


Awal kisah cinta LDR , klik di sini 

Saya: Kamu sedang sibukkah ? atau sedang bercanda-gurau dengan teman-temanmu ? yang harus kamu tahu , aku rindu

Dia: Tidak . aku sedang bersantai didalam kamar , menikmati irama musik hingga mungkin nanti aku akan terlelap . tolong jangan katakan itu

Saya: oh , kalau kamu sedang bersantai , bisa kah kamu mengabariku ? padahal kamu sedang menghabiskan waktu malam mu sendirian , tapi yang ku tahu hari ini kamu tidak mengabariku sama sekali . kenapa ? tidak boleh kah kalau aku rindu ? itu hal yang lazim bukan dengan apa yang kurasakan sekarang ?

Dia: Sudahlah , jangan permasalahkan hal ini lagi . kita sudah mempermasalahkan nya berulang kali . bisakah kita bersantai dengan ditiadakannya pertengkaran ? bukan begitu , kamu tahu sekali bagaimana  aku . aku tak bisa melihatmu mu rindu hingga akan berbagai cara ku lakukan agar kita bisa bertemu . tapi kamu tahu sendiri aku sedang sibuk saat ini . jadi tolonglah , jangan katakan itu , itu kan sangat membebaniku .

Saya: Aku tidak mempersalahkannya , aku juga sedang tidak ingin bertengkar . tapi bisakah kamu membagi waktu untuk mengabari ku ? akhir-akhir ini satu sms pun tak ada dari mu . dan aku juga tidak ingin membebani mu . aku rindu , hanya ingin kamu tahu . harus kamu tahu , rindu ku bukan untuk bertemu saja , dengan kamu yang dulu saja aku rindu .

Dia: kamu tidak ingin bertengkar tapi kamu selalu saja membuat emosi ku naik ? aku letih , bisakah kamu mengerti ? aku sedang sibuk dengan pekerjaan ku akhir-akhir ini . ada proyek yang sedang ku selesaikan . ini untuk kamu juga , sayang . jangan kan untuk mengabarimu , untuk makan saja aku tak sempat . ya sudah lah , malam ini akan ku berikan untukmu

Saya: Bisakah kamu tidak memaksa ku mengulanginya lagi ? aku juga tidak sedang ingin bertengkar dengan mu . iya , kamu bilang kamu sibuk , kamu sedang tak sempat . tapi untuk sekarang kamu sedang bersantai , juga tak bisakah kamu mengabariku ? apakah mendengar lagu akan menguras waktumu ? sudah berulang kali kamu berjanji kepadaku untuk menyisihkan sedikit waktu , tapi buktinya ?

Dia: aku lupa , maafkan aku . aku hanya ingin besantai bukan memperdebatkan hal yang jelas-jelas tak penting . cobalah bersikap dewasa , jangan seperti anak-anak begini . kamu sudah besar , umur mu sudah kepala dua , tapi kamu juga belum bisa paham profesiku . sekali lagi , mohon mengerti posisi ku . aku sedang sibuk dan aku juga sudah berusaha menyisihkan sedikit waktu ku untukmu . aku tahu kamu rindu , aku juga . tapi jangan jadikan rindu itu sumber keemosian kita berdua .

Saya: Tak penting kah ? jadi buat mu aku tak penting ? kamu selalu menuntut ku jadi wanita yang dewasa . tapi bisakah kamu mengerti aku jenuh dengan ketidakpedulian darimu ? kamu rindu ? menghubungi , sekedar menyapaku saja kamu tidak . sudah lupakah kamu dengan rutinitas yang biasa kita lakukan ?

Dia: Kamu sangat penting buat ku . tapi hal yang kita perdebatkan ini yang tak penting . kamu sudah cukup dewasa untuk memahami jarak yang memisahkan kita . sudah jauh , jangan kamu jadikan jurang pula . aku mendiamkanmu bukan aku tidak peduli . aku hanya ingin kamu terbiasa dan beradaptasi dengan keadaan kita yang sekarang . sekarang sudah berbeda sayang , sudah tak sama lagi dengan yang dulu kita lakukan

Saya: ...

                                                Dia: ...

Saya: kita harusnya mencari jalan keluar masalah ini bukan malah mengatakan ini semua tidak penting . ini penting sekali untuk kelangsungan hubungan kita nanti . aku cinta kamu . aku hanya ingin kamu membagi waktu kerja dan waktu mu untukku . aku rindu kamu , berulang kali ku katakan itu .

                                                Dia: Jadi kamu mau apa ?

Saya: Aku mau tidur

                                                Dia: ....

Saya: ....

Tinggalkan Komentar anda dibawah ini dan mohon dukungan nya untuk tidak mengcopy :)

Senin, 13 Mei 2013

Aku Rindu..

Seminggu setelah kita memilih untuk berpisah , bisa ku rasakan keadaan berubah. Hari-hariku tak lagi sama, ada yang hilang. Entah apa. Tak ada lagi ucapan selamat pagi, selamat malam atau sekedar menanyakan kabar. Juga tak ada lagi canda tawa disela-sela topik yang sedang kita bicarakan.

Biasanya satu pesan dari chat-BBM atau pembicaraan ringan dari telefon terjadi setiap hari. Dengan seribu satu kisah yang berawal dan terus berlanjut dari satu kisah ke kisah lain nya. Mulai dari dunia, orang terdekat, karir atau tentang kisah cinta kita selanjutnya. Kamu begitu mudah menciptakan senyuman serta tawa merekah dari bibirku tanpa kamu tahu.

Tapi beberapa hari ini semua itu seakan terbang melayang. Meninggalkan ku bersama luka yang menancap tepat di jiwa. Perih itu menjalar seluruh tubuh dan menghentikan syaraf-syaraf yang sebelumnya berjalan sangat cepat. Kamu, pria yang setiap hari mengisi relung hati, pria yang ku cintai, pergi tanpa pamit dan permisi. Bagaimana rasa nya bila kamu jadi aku? Saat ragu sirna dan keseriusan menjalani cinta, aat itu juga kamu mengambil kembali hati yang sudah tertancap dalam.

Hari-hariku kini berubah kelam. Tapi ku coba bangkit, berdiri dan memberanikan diri untuk menatap langit. Mengatakan bahwa aku bakal baik-baik saja tanpa dia, walau nyata nya tidaklah sama. Sedikit demi sedikit mengukir mimpi yang sudah hilang bersama sakit yang kamu ciptakan.

Aku rindu ..
Hanya itu yang bisa ku katakan padamu. Bahwa tak mudah cinta itu berubah menjadi benci seperti yang kamu minta. Setiap hari ku coba untuk membenci mu yang begitu mudah meninggalkanku. Setiap hari juga ku berusaha melupakan kenangan-kenangan kita yang telah berlalu. Tapi tak bisa, semua itu tak mudah.

Aku cinta pada kamu. Aku cinta kesederhanaanmu. Terima kasih telah mengajarkan ku banyak hal, mengajarkan arti cinta sebenarnya dan kedewasaan. Karena kebahagianku ada padamu. Jadi tersenyumlah, hanya dengan begitu saja aku sudah bahagia. Aku sangat mencintai kamu. Dan untuk kesekian kalinya aku rindu :)

Kamis, 09 Mei 2013

Rasa yang Ku Perjuangkan

Rasanya ingin ku cabik-cabik wanita yang sedang mengandeng tanganmu itu . ku juga ingin memaki-maki dia yang sudah merubahmu menjadi sosok lelaki bodoh hingga kamu tidak bisa lagi memilih yang baik dan salah . kamu juga selalu menuruti apa kata nenek sihir itu hingga kamu menjauhiku . parahnya kamu tidak mampu melihat aku yang begitu mencintai mu dan malah memilih nenek sihir yang menganggapmu supir pribadinya itu .

"Berhenti melihatnya sayang !"teriak nenek sihir
"Iya sayang ."Lelaki bodoh itu hanya menunduk diam . rahang ku mengatup , emosi mulai naik dan bergejolak
"Keterlaluan kamu nenek sihir , kamu seperti menganggapnya budak saja ."
"Haha kenapa ? kamu cemburu hah ?"
Ku terdiam , keringat dingin segede jagung mulai berkeluaran . tak ingin ku ungkapkan rasa yang sudah lama ku pendam sendiri ini . dan kini pertanyaan ini membuat ku kikuk dan menancap tepat dirongga dada .
"Apa pedulimu ?"
"haha . kamu mencintainya bukan ?"
lagi-lagi pertanyaan ini membunuh setengah aliran darahku
"tertawalah , nanti tawa itu akan menjadi tangisan darahmu ."Tawa nenek sihir berhenti dan mata nya terus memperhatikan ku tanpa jeda . sedangkan lelaki bodoh itu hanya menunduk tanpa suara dan gerakan
"Kamu juga bodoh sekali mau mencintai nenek sihir ini yang jelas-jelas hanya menganggapmu supir dan sumber mata pencariannya ." jari telunjukku mengarah pada lelaki bodoh dan wajahnya yang dari tadi menunduk kini menatapku redup
"kamu yang bodoh mau mencintai lelaki yang jelas-jelas lebih memilihku haha ."lagi-lagi nenek sihir itu tertawa dengan penuh kemenangan . tubuhku beku tak bergerak , mulut ku juga ikut  mengatup keras
"Aku mencintainya tanpa syarat dan hanya dengan mencintainya saja aku sudah bahagia . Dunia masih berputar , nenek sihir ."
"HAHA jangan berharap yang tinggi , wanita jalang ! lelaki bodoh ini pastinya lebih memilih aku ketimbang kamu ."
"kamu yang jalang ! nanti .. nanti nenek sihir , lelaki bodoh ini pasti bisa memilih yang mana yang baik dan benar ."
"Percaya diri betul kamu HAHA mana mungkin lelaki bodoh ini mau mencintai wanita jelek tak berfasion seperti mu ini . Berkacalah , wanita jalang!"
"kamu yang berkaca , nenek sihir ! kamu tidak lebih baik dari parasit yang hanya mengambil keuntungan dari lelaki bodoh ini ." lagi-lagi perkataanku membuat binggung nenek sihir dan diam sejenak
"aku hanya ingin menikmati nya saja ."
"iya menikmati tumpangan gratis dan uangnya ."
"haha kalau iya kenapa ? lelaki bodoh ini saja tidak keberatan memberikannya kepadaku , kenapa kamu yang marah ?"
"aku peduli dengan nya , bukan seperti kamu yang menikmati uang lalu pergi meninggalkan tuannya ."
"tau apa kamu , wanita jalang !"
"aku tahu banyak , lebih dari yang kamu tahu , nenek sihir !"
"pengetahuanmu tak kan mengubah segalanya ."nenek sihir tersenyum sinis
"juga dengan foto ini ?" tangan ku dengan lincahnya mengeluarkan foto seorang wanita dan lelaki disebuah hotel ternama di Jakarta
Tak ada jawaban sedikitpun dari bibir nenek sihir . rahang nya keras , tak percaya dengan apa yang ku bawa dan ku perlihatkan didepan nya dan lelaki bodoh itu . tiba-tiba tangan nya menarik lengan lelaki bodoh .
"ayo kita pulang , sayang ."ajak nenek sihir
"Pulang saja kamu keneraka ." jawab lelaki bodoh dengan lantang
"hah ? apa ?" tanya nenek sihir tak percaya
"Tuli ya ? Pulang sana keneraka . hubungan kita berakhir sampai disini saja . jangan harap aku akan memaafkanmu , wanita jalang !!"
Mata nenek sihir berkaca-kaca dengan sedikit rintihan tangisan . lalu berlalu ...
Mata lelaki itu menatapku lekat-lekat dan berbisik .
"you're my future ."
"dan kamu tidak bodoh lagi ya . sekarang sudah pintar ."senyumku dengan selipan tawa

Kamis, 02 Mei 2013

Ruang dan Waktu

kita belum pernah saling bertemu juga saling bertatap . rasanya sulit untuk kamu bisa disamping ku dan mencerita kan hal-hal kocak yang menciptakan tawa . mungkin aku sudah terbiasa dengan hadirmu dari  pesan singkat dan suara merdu . hingga kita begitu mudah melupakan jarak antar pulau yang terbentang . aku begitu mencintai kamu . kamu tahu itu . hanya dengan perhatian mu saja kamu sudah menciptakan rasa aneh yang penuh gejolak . terlalu sulit ku tutupi rasa cinta yang sangat bergelora . sampai kapan sayang ? ntah cinta ini tak ada ujungnya

Apa yang selama ini membuat aku dan kamu mempertahankan hubungan ini ? jarak dan waktu bukanlah alasan untuk kita saling menjauh . jarak berkilo-kilometer juga perbedaan waktu bukan alasan untuk kita saling melupakan . Persetan bilang orang-orang bilang kamu selingkuh disana ! aku tidak percaya ! bagi ku kamu satu-satu nya yang aku percaya . buat ku hanya kalimat dan kosakata yang keluar darimu yang selalu membuat perasaan ku lega . keraguan kadang terselip dan mencari celah pemisah antara aku dan kamu . yang kadang kala menjadi penyebab pertengkaran .

Pertengkaran dan keraguan yang terjadi adalah pemanis hubungan kita . bukankah cinta tak kan sempurna bila tidak ada pelajaran dari setiap pertengkaran ? bukan kah dari sana cinta kita semakin hebat dan kuat ? dari hal apa pun dan dari mana pun , kita memang sering meributkan hal yang jelas-jelas menghabiskan waktu banyak . caci maki bahkan emosi yang naik pitam begitu saja kita lakukan . padahal hanya hal sepele juga bukan hal aneh .

Jarak dan waktu membuat kita semakin jauh dan rindu ini tak menetu . kecemburuan datang menjadi cambuk yang menyiksa batin . dari wanita yang yang terus-terusan menelfonmu juga mengajak mu keluar sekedar jalan-jalan . kamu tahu bagaimana perasaanku ? siksaan ini terus menerkam ku bertubi-tubi . jarak dan waktu terus menjadi jurang pemisah antara aku dan kamu . untuk menatap mu , sekedar menyentuh tangan mu bahkan memeluk mu pun aku tak bisa . lalu apa yang membuat kita yakin akan hubungan ini ?

Raga mu terlalu jauh untuk ku sentuh , bayangan mu juga tak pernah hadir disetiap hari-hariku . kamu hanya mentorehkan rasa bernama cinta , tanpa bisa hadir untuk mempersembahkan raga yang harus nya berada disampingku . tatapan mu tak pernah bisa menjadi penyejuk saat ku merasa sepi . tangan mu tak bisa menyentuhku saat ku butuh dilindungi . juga pelukan mu yang tak pernah bisa merasuk kedalam tubuhku saat ku merasa kesedihan memuncak dan membutuhkan bahu untuk mencairkan nya .

Aku rindu . berkali-kali aku ucapkan kata itu lewat pesan singkat atau suara ku lewat telefon . kapan kita bisa seperti mereka ? menghabiskan waktu bersama dengan berbagai kisah dari dunia antah berantah . berjalan-jalan dengan senyum dan tawa penyejuk jiwa . bisakah kita seperti mereka ? berjanji lah untuk membuat ku menjadi wanita paling beruntung . dan aku percaya , suatu hari nanti .. pasti akan datang waktu nya kita saling bertemu dan bahagia bersama .

jarak dan waktu bukan alasan pemisah diantara kita . dan sebab nya adalah cinta :)

Jumat, 26 April 2013

LDR-an ♥

Selebtweet ? haha mungkin itu bukan gue , gue hanya seorang manusia yang exis dalam dunia maya . jujur saja , bukan sok ngartis , sok iye atau sebagainya . twitter salah satu sosial media bukan ? untuk saling berkomunikasi untuk siapa pun sampai keujung dunia dan ini lah kisahnya..

Malam minggu .
Malam ini cuma ngedokem dirumah sambil mantengin laptop sampai mata kabur . harus nya malam ini bareng pacar , keluar makan , hahahihihi berduaan . kecuali gue .  beberapa bulan kemarin gue dan joni (mantan pacar ) memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami yang sudah lama diujung tanduk . bukan foktor orang ketiga atau faktor X juga , hanya saja ketidakcocokan diantara kami berdua . kami sering ribut hanya gara-gara hal sepele atau terkadang perbedaan pendapat . nah karena hal itu lah gue malas keluar hanya untuk sekedar seightseeing atau dinner .

Hal pertama yang gue buka adalah "twitter" . walau terbilang ga cantik-cantik amat , ga iye-iye amat , tapi siapa pun berhak buat ngexis di akun twitter atau facebook . gue buka "beranda" yang isinya dipenuhi dengan tweet-tweet yang jumlah nya ratusan bahkan ribuan . terus buka "connect" mungkin aja ada bidadara nyasar yang salah mention haha dan ternyata benar , satu mention dari cowok yang ngajak kenalan (jingkrak-jingkrak) .

gue sama doi Mentionan  ga putus-putus , pokok nya nyambung teruss kayak XL (bukan promosi) . tapi yang gue tahu lelaki yang gue aja ga tau bentuk nya gimana dan terbilang baru kenal ini adalah sosok yang asik , nyambung , sama rada bego (haha) . apalagi hubungan pertemanan kami makin meningkat kala dia meminta nomor handphone yang udah mau abis masa aktif gara-gara ga pernah diisiin pulsa . sampe layar handphone aja ga pernah nyala-mati-nyala-mati kayak kebanyakan muda-mudi . ga mirip handphone , lebih mirip kuburan (hih seyem)

Jadi , hari-hari kelam itu berubah menjadi sedemikian rupa . mulai dari suasana yag mirip rumah duka sekarang udah mulai sedikit bewarna . dari yang biasanya ga pernah megang handphone , sekarang jadi smsan dimana aja dan kapan saja . wajah juga gitu dari yang penuh jerawat juga kerutan sekarang sumringah gitu . haha kenapa ? karena ku telah jatuh cinta *afgan-pesan cinta

Malam minggu . dulu buat gue malam ini jadi malam berduka , tapi enggak buat sekarang . sekarang , malam itu berubah seketika saat doi nembak gue haha saking seneng nya , malah jadi gila . lari sana lari sini . ga mirip manusia lebih tepatnya setrikaan . ga perlu mikir seribu kali karena malam ini juga kita mutusin buat LDRan yang ga semua orang bisa ngejalanin nya . gue suka saat doi nanya , "sanggup LDRan sama gue?" , "gue dijogja loh , lu dibangka , sanggup ?" , "gue ga suka sama cewek lebay , jangan lebay di twitter ya " dan berbagai pertanyaan yang udah sama kayak ujian nasional .  dengan gaya lembut bak putri ratu , gue hanya jawab "IYA" serta senyuman juga anggukan yang sebenernya ga bisa doi liat . tapi gue yakin dan gue percaya bahwa cinta itu bukan dari fisik tapi dari hati yang udah terbiasa . terbiasa diperhatiin , terbiasa diphpin (haha) , terbiasa digombalin . yang pastinya gue ngasih kepercayaan penuh sama cowok yang udah bikin hati gue cenat-cenut haha  ♥

Jumat, 19 April 2013

Melayang

Tangan ku meraba-raba kepala yang sudah diperban kurang lebih satu mingguan ini . nyeri-nyeri juga gatal kerap kali terasa diatas kepala . kecelakaan yang sudah menghilangkan nyawa saudara kembar ku itu selalu teriyang dibenak . untung saja kecelakaan itu juga tidak memakan nyawa ku tapi menyisahkan sebuah robekan dikepala yang menghabiskan 10kali jahitan . dokter menyarankan ku untuk tetap berbaring di kasur karena katanya masih ada retakan di kepala . semua orang tahu aku paling benci yang namanya berdiam diri , apalagi ketika mama sedang mandi dan tiba-tiba perut tidak lagi mampu bisa dikompromi .

Jalan ku terhenti ketika mendengar suara nyanyian dari sebuah ruangan . ruangan itu berada dipojok rumah sakit , gelap . bulu kuduk ku mulai merinding , tapi tangan kanan tidak dapat berhenti untuk tidak menyentuh gagang pintu . SRUUUKK !! angin menerpa wajah ku dan tiba-tiba sakit kepala ku sudah luar biasa . tangan ku bahkan tak mampu lagi mengendalikan untuk tidak memegang semua jahitan . 

"sayang , kamu udah sadar ?"
panggilan seorang wanita yang wajah nya sedikit buram dan mataku buka perlahan . wajah wanita itu pucat pasi , bisa ku rasakan kecemasan melanda jiwa nya . disebelahnya berdiri ayah yang juga terlihat sangat mengkhawtirkan diriku . dihadapan nya berdiri seorang suster berpakaian serba putih . mataku terbelalak kala melihat kaki suster itu tidak menapak bumi . bayangan tubuhnya harusnya berada tepat dibawah saat cahaya hanya menyinari dari satu sisi . tapi mulut ku tetap bungkam , mungkin hanya fikiran ku yang sedang kacau karena retakan dikepala .

Mama membawa ku menuju taman yang berada ditengah rumah sakit yang penuh dengan bau obat-obatan . beberapa orang berlalu-lalang , dari pasien , suster , penjaga rumah sakit bahkan dokter-dokter tampan . kursi roda ku berhenti dibawah pohon beringin ditaman . mama meninggalkan ku sendiri karena harus menebus resep obat yang harus ku minum setiap hari . tidak jauh dari ku seorang ibu yang sedang duduk bersama anak nya yang juga pasien disini . wajah nya lesuh dan lemah . mata ku kembali terbelalak kala melihat tubuh anak itu melayang tanpa bayangan . kepala ku langsung memutar kisah suster yang kejadian nya juga sama . mereka sama-sama melayang seakan terbang .

Hari ini aku sudah diperbolehkan untuk pulang dan dirawat dirumah . wajah ku sumringah karena tidak ada lagi bubur dan dokter yang selalu meminta untuk diam ditempat tidur . tapi mama malah meninggalkan ku sendiri yang sedang mengepak baju-baju .
"kenapa ma ?" tanya ku penasaran setiba nya mama diruangan
"itu anak nya bu Mira yang dirawat disini meninggal dunia ."
"innalillahi wainnailaihirrojiun."

Langkah kami kembali terhenti ketika menatap orang-orang ramai yang berada ditengah jalan . Seorang wanita setengah baya yang berbaju putih-putih sedang digotong beberapa pria . SUSTER itu ! tubuhnya dipenuhi darah dan luka-luka . sudah dipastikan suster yang ku lihat melayang itu mati ditempat sama seperti anak yang ku lihat ditaman rumah sakit .

Ntah karena apa , sejak kejadian dirumah sakit itu aku seperti bisa melihat kematian dengan jelas . bisa melihat takdir yang tidak dimiliki semua orang . orang yang ku lihat melayang pasti akan meninggal bagaimana pun cara nya . ada yang mati karena sakit , mengenaskan atau bahkan saat sehat walafiat . aku terus memberanikan diri untuk mengatakan kepada orang yang tubuhnya melayang untuk tetap berhati-hati . tapi mereka mengganggapku gila , stres , atau aneh lah . sering kali aku berteriak "AKU TIDAK GILA !" atau "AKU BUKAN ANAK ANEH" kala mereka menatap ku tajam yang mengatakan semua hal yang ku llihat .

Tanggal 31 maret , hari ini ulang tahun yang seharusnya ku rayakan bersama dia yang sudah pergi dahulu kesurga . 
"sayang , cepetan keluar ." teriak mama dari bawah 
cepat-cepat ku cari gaun dilemari yang sudah mama siapkan jauh-jauh hari .
mata ku menatap kekaca yang ukuran nya setinggi tubuhku berpakaikan gaun bewarna putih . mulut ku mengatup keras . keringat dingin begitu cepat mengalir dari atas sampai bawah . tidak bisa dipercaya , tubuhku melayang !

Berdosakah ?

Kisah ini berawal dari dua anak manusia buatan tuhan yang saling jatuh cinta . menyatu dan mengalir mengarungi dunia yang kelam dan kejam . semua orang yang melihat nya tidak akan  percaya bahwa mereka sebenarnya berada didunia yang beda . sedangkan yang sudah mengetahui nya akan mengecap mereka sebagai terdakwa pembunuhan berdarah . mungkin mereka akan di  jatuhi hukuman tembak mati karena sudah menodai hukum dunia nya masing-masing

Sudah 3 tahun hubungan kami berjalan bersama . debu , kerikil bahkan batu besar sudah ku lewati bersamanya . cinta kami pun terus bertambah seiring juga bertambahnya masalah . aku dan Deza selalu berjanji untuk tetap menjaga cinta ini apa pun yang terjadi . ntah harus berapa banyak orang yang tersakiti juga berapa banyak airmata yang kami habisi . tapi kami selalu cinta ? apakah ini salah ?

Aku selalu menyukai wajah nya yang berseri ketika berdiri di depan pendeka kala ku menemaninya ke gereja . wajah nya tersenyum merona mengikuti tata aturan untuk penghapusan dosa . sesekali dia melirik ku dari jauh , mengkonfirmasi kehadiran ku yang masih duduk manis diatas vespa kesayangan nya . ku balas senyuman dengan lambayang penuh semangat 45 . kalung yang mengikat di leher nya bericon kan salip sebagai lambang cinta pada agama , tak pernah membuat ku ragu atau melangkah jauh dari hadapnya . 

Aku juga selalu bangga ketika dia menunggu ku di ujung masjid . air wudhu membasuhi wajah ku yang dipenuhi dengan debu Jakarta . tangan dan kaki ku juga terasa lebih sejuk kala di sirami air wudhu . wajah ku lebih berseri kala selesai sholat dan membaca beberapa ayat alquran di masjid . ku menatapnya penuh cinta , berharap hal ini tidak akan pernah berhenti walaupun mentari memisahkan cinta diantara dunia yang beda .

Tapi apakah kami berdosa atas cinta yang selalu hadir tanpa kami minta ? apakah kami adalah malapetaka yang menjadikan dunia beda sebagai jurang pemisah ? cinta ini mengalir , melekat dan mengotori sanubari . bagaimana cara kami menyatukan perbedaan ini ? jawaban nya ada dihati . juga bagaimana bisa kamu menghancurkan kisah mu dengan nya yang sama dunia nya ? sedangkan kami disini terus menjaga cinta agar tidak pernah mati dan menjadi pemisah atas cinta suci . kamu bisa melihat kami disini mencari jawaban atas cinta yang penuh dosa . Dunia kami berbeda , tapi apakah kamu yang melihat kami tahu apa yang sudah kami rasakan bersama ? kalian mengganggap kami makhluk tuhan yang paling berdosa kan ? jangan , aku sangat mencintainya :)

Minggu, 14 April 2013

Luka kamu Lebih Sakit Lukaku



Sudah sekian lama aku memendam cinta . sudah berjuta menit dan detik waktu ku habiskan untuk mengaguminya . Seoarang laki-laki yang ditakdirkan oleh tuhan untuk singgah dihati sebentar lalu pergi lagi . rasa itu menjalar dan mengarungi deras nya aliran darah di dalam tubuh . rasa itu juga sudah mengotori sanubari . mengikat ku disatu sisi dimana aku harus mencintai nya tanpa dicintai .
Aku merindukan canda-tawanya yang merenyahkan gendang telinga . juga semua dongeng sebelum tidur yang menjadi penghias malam . rindu itu tercipta begitu saja , tanpa ada perintah tanpa ada aturannya . mengalir dan merusak system-sytem kekebalan hati . tapi rindu ini tak pernah mati , walau raga nya menjauh , menghilang dan pergi .. dia tetap disini dihati ini

Bisa dibilang aku sudah terlewat cinta . atau malah terlewat menggilainya . Sejak pertama kali ku melihatnya disebuah pasar malam , dia sendiri berjalan melihat-lihat sekeliling . sementara mata ku terus tertuju padanya . mata itu tak dapat berhenti memperhatikan setiap detik pergerakan tubuhnya . Tapi tiba-tiba gerak nya berhenti seperti mematung . Dia berhenti dihadapan ku , tersenyum kecil . mungkin dia sudah menyadari kehadiran ku yang mengganggu penglihatannya . Dia duduk di sebelah ku . tersenyum lalu menghadap bintang . berharap bintang jatuh dan mimpi-mimpi akan jadi kenyataan . wajah nya menengadah dan jari telunjuknya bergerak keangkasa , memperlihatkan padaku indahnya malam itu seindah malam ku . Dia menatapku lekat-lekat , sesuatu membasahi wajahnya . cairan bewarna merah , kental dan mengalir diujung hidung . Tanpa perintah dari otak sisi kanan , otot ku langsung bergerak mengambil tisu dan membersihkan darah itu dari pipinya . lagi-lagi dia tersenyum , mengamati wajah ku yang penuh dengan kecemasan . “terima kasih.” Katanya lirih tapi penuh arti . aku sempat binggung dan bertanya apa penyebab hidung tak henti-henti mengeluarkan darah . dengan lembut dia berkata ,”gak apa-apa , udah biasa .” dan dia tersenyum lagi .  perasaan ku melega tiap kali senyum itu merona dan menghancurkan sisa pertahanan di jiwa . hembusan nafas itu juga tak seberat tadi , tapi kecemasan itu tentu saja sudah tertuliskan di sudut hati terkecil . 

ntaaah .... terlalu baku bila harus ku katakan ini cinta tatapan pertama , karena ini cinta karena semua mengalir apa adanya . Setiap malam dia mengunjungi ku di Kios malam milik ayah . perasaan cenat-cenut tentu saja sudah menggundah jiwa . mungkin chupid-chupid kecil sudah menembakkan panah asmara tepat dihatiku . lelaki itu selalu membawa ku bertemu bintang yang taburan dan bulan nan raksasa . tiada malam tanpa keindahan angkasa . sukma ku bagai dilambungkan dan di terbangkan begitu saja . tiba-tiba bintang jatuh dan matanya begerak tanpa kedipan . “mau minta apa ?” tanya ku halus . dia menunjuk dada yang menjadi singgasana hati tanpa ada yang memiliki . dia tersenyum dan pergi meninggalkan ku sendiri .

Malam itu , langit di payungi oleh awan gelap dan tebal . bulan pun enggan keluar dan menampakkan cahaya nya sedikit saja . sedangkan bintang-bintang mungkin sedang bersembunyi ditengah kegelapan . Dia menggenggam erat tangan ku , bisa ku rasakan tangan nya sedingin salju . tapi entah mengapa , satu pertanyaan pun tak mampu ku keluarkan padahal sudah menyesakkan isi kepala . mungkin saja karena senyuman itu , yang membuat perasaan ku lega dan kecemasan itu hilang seketika . tiba-tiba kepalanya merebah kebahu ku . dia mempererat tangan ku dan jaket yang ia kenakan .

tubuhnya menggigil seketika dan cairan bewarna merah itu dengan deras mengalir membentuk warna-warni disekitaran jaket putihnya . satu tisu , dua tisu , 5 tisu sampai tisu dikotak itu habis . tapi cairan itu tak mau berlari dari hidungnya yang sudah dipenuhi merah-merah tak berarti . kepanikan itu sudah merasuk ke ubun-ubun kepala dan ku menatapnya “ayo kita kerumah sakit .” dia menggeleng dan senyumnya masih saja merona semanis mega . dia berbicara sambil berbisik malah setengah kata-katanya hilang diterpa angin “aku mau disini saja , menghabiskan malam ku bersama kamu , menghabiskan beberapa jam hidup ku lagi bersama kamu . aku bahagia bisa didekapmu , walau Cuma satu jam saja , bukan selamanya . terima kasih sudah menemani ku sepanjang waktu dan memperlihatkan bahwa malam tak pernah gelap , dia Cuma sedang bersembunyi disudut bumi . aku mencintai mu , bukan hanya hari ini tapi selamanya ” ku mencoba terlihat tegas didepan nya ,sekuat tenaga mata ini ku tahan untuk tidak mengeluarkan airmata tapi tetap tak bisa . dia menatap dan melihatku menangis terisak-isak lalu memeluk sebagian fikiran ku yang entah terbang kemana . jari-jarinya menghapus sisa-sisa airmataku dengan lembut dan dan setumpuk beban juga kekhawatiran yang mendalam . tapi malam itu bukan bulan juga bukan bintang , tapi malam dengan kegelapan menjadi saksi bahwa cinta tak pernah mati . bahwa memang sudah seharusnya manusia disatukan dan dipisahkan kedunia yang lebih baik dimasa depan . karena sepenuhnya hati , jiwa dan raga nya sudah diseret kepangkuan Tuhan