Rasanya ingin ku cabik-cabik wanita yang sedang mengandeng tanganmu itu . ku juga ingin memaki-maki dia yang sudah merubahmu menjadi sosok lelaki bodoh hingga kamu tidak bisa lagi memilih yang baik dan salah . kamu juga selalu menuruti apa kata nenek sihir itu hingga kamu menjauhiku . parahnya kamu tidak mampu melihat aku yang begitu mencintai mu dan malah memilih nenek sihir yang menganggapmu supir pribadinya itu .
"Berhenti melihatnya sayang !"teriak nenek sihir
"Iya sayang ."Lelaki bodoh itu hanya menunduk diam . rahang ku mengatup , emosi mulai naik dan bergejolak
"Keterlaluan kamu nenek sihir , kamu seperti menganggapnya budak saja ."
"Haha kenapa ? kamu cemburu hah ?"
Ku terdiam , keringat dingin segede jagung mulai berkeluaran . tak ingin ku ungkapkan rasa yang sudah lama ku pendam sendiri ini . dan kini pertanyaan ini membuat ku kikuk dan menancap tepat dirongga dada .
"Apa pedulimu ?"
"haha . kamu mencintainya bukan ?"
lagi-lagi pertanyaan ini membunuh setengah aliran darahku
"tertawalah , nanti tawa itu akan menjadi tangisan darahmu ."Tawa nenek sihir berhenti dan mata nya terus memperhatikan ku tanpa jeda . sedangkan lelaki bodoh itu hanya menunduk tanpa suara dan gerakan
"Kamu juga bodoh sekali mau mencintai nenek sihir ini yang jelas-jelas hanya menganggapmu supir dan sumber mata pencariannya ." jari telunjukku mengarah pada lelaki bodoh dan wajahnya yang dari tadi menunduk kini menatapku redup
"kamu yang bodoh mau mencintai lelaki yang jelas-jelas lebih memilihku haha ."lagi-lagi nenek sihir itu tertawa dengan penuh kemenangan . tubuhku beku tak bergerak , mulut ku juga ikut mengatup keras
"Aku mencintainya tanpa syarat dan hanya dengan mencintainya saja aku sudah bahagia . Dunia masih berputar , nenek sihir ."
"HAHA jangan berharap yang tinggi , wanita jalang ! lelaki bodoh ini pastinya lebih memilih aku ketimbang kamu ."
"kamu yang jalang ! nanti .. nanti nenek sihir , lelaki bodoh ini pasti bisa memilih yang mana yang baik dan benar ."
"Percaya diri betul kamu HAHA mana mungkin lelaki bodoh ini mau mencintai wanita jelek tak berfasion seperti mu ini . Berkacalah , wanita jalang!"
"kamu yang berkaca , nenek sihir ! kamu tidak lebih baik dari parasit yang hanya mengambil keuntungan dari lelaki bodoh ini ." lagi-lagi perkataanku membuat binggung nenek sihir dan diam sejenak
"aku hanya ingin menikmati nya saja ."
"iya menikmati tumpangan gratis dan uangnya ."
"haha kalau iya kenapa ? lelaki bodoh ini saja tidak keberatan memberikannya kepadaku , kenapa kamu yang marah ?"
"aku peduli dengan nya , bukan seperti kamu yang menikmati uang lalu pergi meninggalkan tuannya ."
"tau apa kamu , wanita jalang !"
"aku tahu banyak , lebih dari yang kamu tahu , nenek sihir !"
"pengetahuanmu tak kan mengubah segalanya ."nenek sihir tersenyum sinis
"juga dengan foto ini ?" tangan ku dengan lincahnya mengeluarkan foto seorang wanita dan lelaki disebuah hotel ternama di Jakarta
Tak ada jawaban sedikitpun dari bibir nenek sihir . rahang nya keras , tak percaya dengan apa yang ku bawa dan ku perlihatkan didepan nya dan lelaki bodoh itu . tiba-tiba tangan nya menarik lengan lelaki bodoh .
"ayo kita pulang , sayang ."ajak nenek sihir
"Pulang saja kamu keneraka ." jawab lelaki bodoh dengan lantang
"hah ? apa ?" tanya nenek sihir tak percaya
"Tuli ya ? Pulang sana keneraka . hubungan kita berakhir sampai disini saja . jangan harap aku akan memaafkanmu , wanita jalang !!"
Mata nenek sihir berkaca-kaca dengan sedikit rintihan tangisan . lalu berlalu ...
Mata lelaki itu menatapku lekat-lekat dan berbisik .
"you're my future ."
"dan kamu tidak bodoh lagi ya . sekarang sudah pintar ."senyumku dengan selipan tawa
"Berhenti melihatnya sayang !"teriak nenek sihir
"Iya sayang ."Lelaki bodoh itu hanya menunduk diam . rahang ku mengatup , emosi mulai naik dan bergejolak
"Keterlaluan kamu nenek sihir , kamu seperti menganggapnya budak saja ."
"Haha kenapa ? kamu cemburu hah ?"
Ku terdiam , keringat dingin segede jagung mulai berkeluaran . tak ingin ku ungkapkan rasa yang sudah lama ku pendam sendiri ini . dan kini pertanyaan ini membuat ku kikuk dan menancap tepat dirongga dada .
"Apa pedulimu ?"
"haha . kamu mencintainya bukan ?"
lagi-lagi pertanyaan ini membunuh setengah aliran darahku
"tertawalah , nanti tawa itu akan menjadi tangisan darahmu ."Tawa nenek sihir berhenti dan mata nya terus memperhatikan ku tanpa jeda . sedangkan lelaki bodoh itu hanya menunduk tanpa suara dan gerakan
"Kamu juga bodoh sekali mau mencintai nenek sihir ini yang jelas-jelas hanya menganggapmu supir dan sumber mata pencariannya ." jari telunjukku mengarah pada lelaki bodoh dan wajahnya yang dari tadi menunduk kini menatapku redup
"kamu yang bodoh mau mencintai lelaki yang jelas-jelas lebih memilihku haha ."lagi-lagi nenek sihir itu tertawa dengan penuh kemenangan . tubuhku beku tak bergerak , mulut ku juga ikut mengatup keras
"Aku mencintainya tanpa syarat dan hanya dengan mencintainya saja aku sudah bahagia . Dunia masih berputar , nenek sihir ."
"HAHA jangan berharap yang tinggi , wanita jalang ! lelaki bodoh ini pastinya lebih memilih aku ketimbang kamu ."
"kamu yang jalang ! nanti .. nanti nenek sihir , lelaki bodoh ini pasti bisa memilih yang mana yang baik dan benar ."
"Percaya diri betul kamu HAHA mana mungkin lelaki bodoh ini mau mencintai wanita jelek tak berfasion seperti mu ini . Berkacalah , wanita jalang!"
"kamu yang berkaca , nenek sihir ! kamu tidak lebih baik dari parasit yang hanya mengambil keuntungan dari lelaki bodoh ini ." lagi-lagi perkataanku membuat binggung nenek sihir dan diam sejenak
"aku hanya ingin menikmati nya saja ."
"iya menikmati tumpangan gratis dan uangnya ."
"haha kalau iya kenapa ? lelaki bodoh ini saja tidak keberatan memberikannya kepadaku , kenapa kamu yang marah ?"
"aku peduli dengan nya , bukan seperti kamu yang menikmati uang lalu pergi meninggalkan tuannya ."
"tau apa kamu , wanita jalang !"
"aku tahu banyak , lebih dari yang kamu tahu , nenek sihir !"
"pengetahuanmu tak kan mengubah segalanya ."nenek sihir tersenyum sinis
"juga dengan foto ini ?" tangan ku dengan lincahnya mengeluarkan foto seorang wanita dan lelaki disebuah hotel ternama di Jakarta
Tak ada jawaban sedikitpun dari bibir nenek sihir . rahang nya keras , tak percaya dengan apa yang ku bawa dan ku perlihatkan didepan nya dan lelaki bodoh itu . tiba-tiba tangan nya menarik lengan lelaki bodoh .
"ayo kita pulang , sayang ."ajak nenek sihir
"Pulang saja kamu keneraka ." jawab lelaki bodoh dengan lantang
"hah ? apa ?" tanya nenek sihir tak percaya
"Tuli ya ? Pulang sana keneraka . hubungan kita berakhir sampai disini saja . jangan harap aku akan memaafkanmu , wanita jalang !!"
Mata nenek sihir berkaca-kaca dengan sedikit rintihan tangisan . lalu berlalu ...
Mata lelaki itu menatapku lekat-lekat dan berbisik .
"you're my future ."
"dan kamu tidak bodoh lagi ya . sekarang sudah pintar ."senyumku dengan selipan tawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar