Jumat, 19 April 2013

Melayang

Tangan ku meraba-raba kepala yang sudah diperban kurang lebih satu mingguan ini . nyeri-nyeri juga gatal kerap kali terasa diatas kepala . kecelakaan yang sudah menghilangkan nyawa saudara kembar ku itu selalu teriyang dibenak . untung saja kecelakaan itu juga tidak memakan nyawa ku tapi menyisahkan sebuah robekan dikepala yang menghabiskan 10kali jahitan . dokter menyarankan ku untuk tetap berbaring di kasur karena katanya masih ada retakan di kepala . semua orang tahu aku paling benci yang namanya berdiam diri , apalagi ketika mama sedang mandi dan tiba-tiba perut tidak lagi mampu bisa dikompromi .

Jalan ku terhenti ketika mendengar suara nyanyian dari sebuah ruangan . ruangan itu berada dipojok rumah sakit , gelap . bulu kuduk ku mulai merinding , tapi tangan kanan tidak dapat berhenti untuk tidak menyentuh gagang pintu . SRUUUKK !! angin menerpa wajah ku dan tiba-tiba sakit kepala ku sudah luar biasa . tangan ku bahkan tak mampu lagi mengendalikan untuk tidak memegang semua jahitan . 

"sayang , kamu udah sadar ?"
panggilan seorang wanita yang wajah nya sedikit buram dan mataku buka perlahan . wajah wanita itu pucat pasi , bisa ku rasakan kecemasan melanda jiwa nya . disebelahnya berdiri ayah yang juga terlihat sangat mengkhawtirkan diriku . dihadapan nya berdiri seorang suster berpakaian serba putih . mataku terbelalak kala melihat kaki suster itu tidak menapak bumi . bayangan tubuhnya harusnya berada tepat dibawah saat cahaya hanya menyinari dari satu sisi . tapi mulut ku tetap bungkam , mungkin hanya fikiran ku yang sedang kacau karena retakan dikepala .

Mama membawa ku menuju taman yang berada ditengah rumah sakit yang penuh dengan bau obat-obatan . beberapa orang berlalu-lalang , dari pasien , suster , penjaga rumah sakit bahkan dokter-dokter tampan . kursi roda ku berhenti dibawah pohon beringin ditaman . mama meninggalkan ku sendiri karena harus menebus resep obat yang harus ku minum setiap hari . tidak jauh dari ku seorang ibu yang sedang duduk bersama anak nya yang juga pasien disini . wajah nya lesuh dan lemah . mata ku kembali terbelalak kala melihat tubuh anak itu melayang tanpa bayangan . kepala ku langsung memutar kisah suster yang kejadian nya juga sama . mereka sama-sama melayang seakan terbang .

Hari ini aku sudah diperbolehkan untuk pulang dan dirawat dirumah . wajah ku sumringah karena tidak ada lagi bubur dan dokter yang selalu meminta untuk diam ditempat tidur . tapi mama malah meninggalkan ku sendiri yang sedang mengepak baju-baju .
"kenapa ma ?" tanya ku penasaran setiba nya mama diruangan
"itu anak nya bu Mira yang dirawat disini meninggal dunia ."
"innalillahi wainnailaihirrojiun."

Langkah kami kembali terhenti ketika menatap orang-orang ramai yang berada ditengah jalan . Seorang wanita setengah baya yang berbaju putih-putih sedang digotong beberapa pria . SUSTER itu ! tubuhnya dipenuhi darah dan luka-luka . sudah dipastikan suster yang ku lihat melayang itu mati ditempat sama seperti anak yang ku lihat ditaman rumah sakit .

Ntah karena apa , sejak kejadian dirumah sakit itu aku seperti bisa melihat kematian dengan jelas . bisa melihat takdir yang tidak dimiliki semua orang . orang yang ku lihat melayang pasti akan meninggal bagaimana pun cara nya . ada yang mati karena sakit , mengenaskan atau bahkan saat sehat walafiat . aku terus memberanikan diri untuk mengatakan kepada orang yang tubuhnya melayang untuk tetap berhati-hati . tapi mereka mengganggapku gila , stres , atau aneh lah . sering kali aku berteriak "AKU TIDAK GILA !" atau "AKU BUKAN ANAK ANEH" kala mereka menatap ku tajam yang mengatakan semua hal yang ku llihat .

Tanggal 31 maret , hari ini ulang tahun yang seharusnya ku rayakan bersama dia yang sudah pergi dahulu kesurga . 
"sayang , cepetan keluar ." teriak mama dari bawah 
cepat-cepat ku cari gaun dilemari yang sudah mama siapkan jauh-jauh hari .
mata ku menatap kekaca yang ukuran nya setinggi tubuhku berpakaikan gaun bewarna putih . mulut ku mengatup keras . keringat dingin begitu cepat mengalir dari atas sampai bawah . tidak bisa dipercaya , tubuhku melayang !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar