Disudut ruangan , Tere memeluk erat guling bewarna putih polos . tatapannya mengarah kebawah tapi fikiran nya kosong . ntah melayang kemana atau hanya terbang keangkasa . mata nya sembap dengan warna hitam disekitar mata . dia meringkuk dan tubuh nya lemah tak berdaya . berkali-kali dia menggoyang-goyangkan tubuhnya . berkali-kali pula dia menangis . tiba-tiba matanya terbelalak ketika seorang wanita yang umur nya sudah setengah abad datang
"Sayang , kesiniin gulingnya ."kata wanita itu lembut sambil berusaha menarik guling yang selalu dipeluk Tere
"ngga , ini Tristan , ma . liat deh ma , tuh dia ketawa ."Tere memperlihatkan guling yang dia pegang sambil tertawa . wanita tua itu hanya menggeleng-geleng . setetes air mata pun turun tak terkendali . 2 orang petugas berbaju putih datang dengan membawa beberapa obat .
"kamu minum obat dulu ya sayang ." kata wanita itu lirih
"aku ngga mau . aku ngga mau ."
2 petugas itu langsung mengangkatnya dan memaksa berbaring di tempat tidur bewarna putih polos . tapi Tere memberontak dan menendang-nendang semua yang ada didekatnya . tanpa fikir panjang petugas itu memberikan obat penenang dan beberapa butir obat .
Sangat tidak adil bila semua ini terjadi pada gadis manis berambut pirang itu . matanya yang dulu putih , bersih dan jernih kini berubah meredup . wajah nya yang dulu ceria kini berubah menjadi penuh kesedihan dan beban . bahkan hari-harinya hanya dihiasi lamunan dan tangisan . bukan hanya itu , tak jarang gadis manis ini menghambur-hambur kan barang-barangnya . mirisnya , Tere pernah mencoba membunuh dirinya sendiri dirumah
Gadis manis berbola mata kan indah ini sangat menyayangi Tristan , Pacarnya . semua orang tahu itu . Trisatan pria pilihannya yang selalu menjadi kebanggaan disetiap tatapan . semua orang yang pernah melihat mereka berdua , pasti mengatakan "mereka pantas sekali" atau "sama-sama ganteng dan cantik" atau lagi "adu bahagianya gue kalo jadi dia ." bagaimana tidak ? Trista pria yang sangat dewasa , penyayang , pengertian , romantis , juga sabar . untuk Tere , Tristan bak pangeran dari khayangan . mereka menjalin cinta sudah kurang lebih 3 tahun . tapi tepatnya 3 tahun hubungan mereka ..
"Sayang , happy anniv 3 years ya ." Ucap Tere sambil memeluk Tristan dan Tristan memeluk nya lebih erat
"iya miss pesek . sini tak cium ." Tere langsung menutup wajah nya dengan telapak tangan dan Tristan terkekeh
"huaahaahaa yauda , aku punya sesuatu buat kamu . tapi kamu tutup mata dulu dong ."
"apa sih yang ? bikin penasaran aja deh ."
"bawel amat miss pesek . tutup mata dong , ntar gue ngambek nih hehe ."
Tere menutup mata nya . perlahan , Tristan mengeluarkan kotak kecil bewarna merah dan membukanya ."
"Do you marry me ?"
Tere terdiam . tubuhnya mematung dan tak bergerak sedikit pun . aliran darahnya mengalir begitu deras .
hanya sebuah anggukan dan airmata nya turun seketika . lalu Tristan memeluknya dengan hangat
"udah dong , jangan nangis . calon istri gue kok cengeng ." ledek Tristan sambil tertawa
Tristan mengajak ku membeli hotdog didepan cafe yang sedang mereka jajahi . Tristan merangkul nya dan tawa itu melukiskan indah nya malam . tiba-tiba hujan turun dengan deras . Tristan menggenggam tangan Tere dan berlari menyebrangi jalan beraspal . wajah nya hanya ditutupi telapak tangan . tidak bisa terlalu jelas melihat arah kedepan . dan tiba-tiba . BRUUUKK !! sebuah mobil sedan dengan kecepatan tinggi melaju diantara mereka . Tristan langsung mendorong Tere menjauh dan tabrakan itu tak dapat di hentikan lagi .
Seakan hujan tanda kesedihan . airmata nya turun begitu saja tanpa bisa ditahan-tahan . tubuhnnya lunglai menatapi tubuh Tristan yang dipenuhi darah dimana-mana . Diantara hujan dan kegelapan , Tere menatapnya dalam-dalam , lalu dipeluknya raga yang tak berdaya itu . "aku mencintai mu , sekarang , esok , dan seterusnya ." bisik Tristan lembut . secara perlahan mata nya tertutup dan tubuh itu tak bergerak lagi . membeku atau kah hanya berpura-pura ? Tere memeluk raga itu sekuat tenaga . berharap kematian tidak akan pernah menjadi jurang . tapi ternyata dia salah
aku mencintaimu , sekarang , esok dan seterusnya
"Sayang , kesiniin gulingnya ."kata wanita itu lembut sambil berusaha menarik guling yang selalu dipeluk Tere
"ngga , ini Tristan , ma . liat deh ma , tuh dia ketawa ."Tere memperlihatkan guling yang dia pegang sambil tertawa . wanita tua itu hanya menggeleng-geleng . setetes air mata pun turun tak terkendali . 2 orang petugas berbaju putih datang dengan membawa beberapa obat .
"kamu minum obat dulu ya sayang ." kata wanita itu lirih
"aku ngga mau . aku ngga mau ."
2 petugas itu langsung mengangkatnya dan memaksa berbaring di tempat tidur bewarna putih polos . tapi Tere memberontak dan menendang-nendang semua yang ada didekatnya . tanpa fikir panjang petugas itu memberikan obat penenang dan beberapa butir obat .
Sangat tidak adil bila semua ini terjadi pada gadis manis berambut pirang itu . matanya yang dulu putih , bersih dan jernih kini berubah meredup . wajah nya yang dulu ceria kini berubah menjadi penuh kesedihan dan beban . bahkan hari-harinya hanya dihiasi lamunan dan tangisan . bukan hanya itu , tak jarang gadis manis ini menghambur-hambur kan barang-barangnya . mirisnya , Tere pernah mencoba membunuh dirinya sendiri dirumah
Gadis manis berbola mata kan indah ini sangat menyayangi Tristan , Pacarnya . semua orang tahu itu . Trisatan pria pilihannya yang selalu menjadi kebanggaan disetiap tatapan . semua orang yang pernah melihat mereka berdua , pasti mengatakan "mereka pantas sekali" atau "sama-sama ganteng dan cantik" atau lagi "adu bahagianya gue kalo jadi dia ." bagaimana tidak ? Trista pria yang sangat dewasa , penyayang , pengertian , romantis , juga sabar . untuk Tere , Tristan bak pangeran dari khayangan . mereka menjalin cinta sudah kurang lebih 3 tahun . tapi tepatnya 3 tahun hubungan mereka ..
"Sayang , happy anniv 3 years ya ." Ucap Tere sambil memeluk Tristan dan Tristan memeluk nya lebih erat
"iya miss pesek . sini tak cium ." Tere langsung menutup wajah nya dengan telapak tangan dan Tristan terkekeh
"huaahaahaa yauda , aku punya sesuatu buat kamu . tapi kamu tutup mata dulu dong ."
"apa sih yang ? bikin penasaran aja deh ."
"bawel amat miss pesek . tutup mata dong , ntar gue ngambek nih hehe ."
Tere menutup mata nya . perlahan , Tristan mengeluarkan kotak kecil bewarna merah dan membukanya ."
"Do you marry me ?"
Tere terdiam . tubuhnya mematung dan tak bergerak sedikit pun . aliran darahnya mengalir begitu deras .
hanya sebuah anggukan dan airmata nya turun seketika . lalu Tristan memeluknya dengan hangat
"udah dong , jangan nangis . calon istri gue kok cengeng ." ledek Tristan sambil tertawa
Tristan mengajak ku membeli hotdog didepan cafe yang sedang mereka jajahi . Tristan merangkul nya dan tawa itu melukiskan indah nya malam . tiba-tiba hujan turun dengan deras . Tristan menggenggam tangan Tere dan berlari menyebrangi jalan beraspal . wajah nya hanya ditutupi telapak tangan . tidak bisa terlalu jelas melihat arah kedepan . dan tiba-tiba . BRUUUKK !! sebuah mobil sedan dengan kecepatan tinggi melaju diantara mereka . Tristan langsung mendorong Tere menjauh dan tabrakan itu tak dapat di hentikan lagi .
Seakan hujan tanda kesedihan . airmata nya turun begitu saja tanpa bisa ditahan-tahan . tubuhnnya lunglai menatapi tubuh Tristan yang dipenuhi darah dimana-mana . Diantara hujan dan kegelapan , Tere menatapnya dalam-dalam , lalu dipeluknya raga yang tak berdaya itu . "aku mencintai mu , sekarang , esok , dan seterusnya ." bisik Tristan lembut . secara perlahan mata nya tertutup dan tubuh itu tak bergerak lagi . membeku atau kah hanya berpura-pura ? Tere memeluk raga itu sekuat tenaga . berharap kematian tidak akan pernah menjadi jurang . tapi ternyata dia salah
aku mencintaimu , sekarang , esok dan seterusnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar