Jumat, 22 Maret 2013

Kepompong Dimalam Hari



Malam gulita berselimut kalbu
Membawa dirinya pada keabadian
Senyum menyapa
Tak tahu senyumnya panaskan hati
Aura tajam selimuti jiwa
Disudut sana ia memanggil
Tanpa pedulikan hidupnya siapa

Tersesat didalam nikmatnya dunia
Bagaikan anak kecil mencari ibunya
Ingin menyebrang dari mimpinya
Tapi jembatan itu menipunya
senyum lambangkan kekecewaan hati

Terbuai cinta yang cepat hilang
Mimpinya tak terfikirkan oleh orang
Tinggi .. setinggi angkasa membelah Cakrawala
Jiwa dan raga tak lagi suci , untuk cintanya yang selalu hilang
Itu mimpinya yang patah
Itu ..
Itu adalah hatinya yang luka
Tanpa fikirkan bunga yang lain
Itulah dia .. Kepompong dimalam hari

By : DEPRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar